Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ilham Tohti, Aktivis HAM Uighur China Terima Penghargaan dari Parlemen Uni Eropa

Ilham Tohti, Aktivis HAM Uighur China Terima Penghargaan dari Parlemen Uni Eropa.

Editor: Ilham Yafiz
tribunpekanbaru/Theorizky
Sejumlah relawan dari Syam Organizer menggelar aksi solidaritas untuk umat muslim Uighur di Jalan Sudirman Pekanbaru, saat hari bebas kendaraan bermotor, Minggu (23/12/2018) lalu. 

Ilham Tohti, Aktivis HAM Uighur China Terima Penghargaan dari Parlemen Uni Eropa
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ilham Tohti, Aktivis HAM Uighur China Terima Penghargaan dari Parlemen Uni Eropa.
Ilham Tohti dipenjara seumur hidup di China, ia mendapat penghargaan 'Sakharov Prize for Freedom of Thought' dari Parlemen Uni Eropa. 

Penyerahan penghargaan Sakharov Prize diberikan Parlemen Uni Eropa kepada anak perempuan Ilham Tohti, Jewher Ilham.

Ilham Tohti merupakan bekas profesor ekonomi di Universitas Beijing yang pernah dihukum oleh pengadilan di China sejak tahun 2014 karena kasus separatisme dan provokasi yang memicu protes dari pemerintah luar negeri dan organisasi hak asasi manusia.

Pria yang dipenjara di wilayah Uruqi sejak tahun 2014 ini dilaporkan France24, (18/12/2019), tidak dapat menghadiri seremonial penyerahan penghargaan dirinya.

Alih-alih menghadiri seremonial penyerahan penghargaan, Ilham Tohti dimungkinkan tidak mengetahui dirinya mendapat penghargaan tersebut yang diumumkan pada (24/10) oleh Parlemen Uni Eropa.

Jewher Ilham, anak perempuan Tohti dilaporkan mewakili ayahnya untuk menerima penghargaan tersebut.

Penghargaan Sakharov Prize yang diterima Ilham Tohti, sebelumnya juga pernah diberikan terhadap sutradara film dokumenter dan aktivis hak asasi manusia asal Ukraina, Oleg Sentsov tahun 2018 -yang pernah divonis 20 tahun penjara karena tuduhan "merencanakan tindakan terorisme".

Oleg Sentsov akhirnya dapat menerima penghargaan tersebut usai dibebaskan dari penjara Rusia sebagai bagian 'pertukaran tahanan' antara Rusia dan Ukraina.

Ilham Tohti Mustahil Dihubungi

Anak perempuan Tohti, Jewher Ilham, yang hidup sebagai eksil di Amerika Serikat, saat ini sedang berjuang agar ayahnya dapat dibebaskan dan namanya tidak dilupakan.

Jewher selalu berusaha menghubungi ayahnya, namun kesempatan itu menurutnya mustahil.

"Keluarganya (Ilham Tohti) tidak pernah menerima kabar sejak tahun 2017. Mereka tidak tahu apa apa mengenai kondisi kesehatannya", ujar Charles Pellegrin, koresponden France 24 di China.

"Tak ada komunikasi (dengan Tohti) yang bisa dilakukan", kata Dilnur Reyhan, President of the Uighur Institute of Europe (IODE), sekaligus mengonfirmasi pernyataan Jewher Tohti.

Sebelum Ilham Tohti dipenjara pada Januari 2014, dirinya dilaporkan pernah mendirikan situs "The UighurOnline", yang ia kelola untuk menuliskan isu sosial tentang masyarakat Uighur dan China.

Berkat tulisan-tulisannya, ia sering disorot dan disebut menimbulkan ketegangan etnis di wilayahnya.

Sejumlah tulisannya juga menjadi materi pelajaran yang ia ajarkan di Universitas Beijing.

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved