30 Tahun Terpisahkan Perang, Ibu dan Anak Ini Kembali Dipersatukan, Kisahnya Mengharukan
Emosi Ibu dan anak ini memuncak tatkala keduanya kembali bertemu setelah 30 tahun berpisah karena perang yang berkecamuk.
Secercah Cahaya dalam Acara Televisi Lokal
Waktu berlalu, Emin masih mencari ibu kandungnya yang hilang,
Dalam sebuah kesempatan, ia diundang menjadi tamu di sebuah acara televisi lokal.
Segala hal kemudian berubah saat Emin menceritakan kisahnya kepada Lokman Abdulkadir, Kepala Asosiasi Korban Serangan Kimia di Halabja / Association of Victims of Chemical Attacks in Halabja.
Emin / Salih bercerita kepada Lokman bahwa ia kehilangan ibu kandungnya.
Pertemuan Ibu dan Anak
Tak pernah disangka bahwa tayangan televisi lokal tersebut ternyata ditonton oleh Rashid, sang ibu kandungnya.
Saat menonton di layar kaca, Rashid dengan cepat mengenali wajah anaknya.
"Aku ingin bertemu dengannya walau sebentar saja. Saat kami berdua pertama kali bertemu -usai pisah 30 tahun- kami berpelukan dan menangis" kata Rashid kepada Anadolu Agency, (21/12/2019).
"Saat Khalil (Salih) muncul di tv, aku mengenalinya dan bilang, 'Ini anakku'. Aku langsung panggil Lokman Abdulkadir dan minta ia mengantarkanku. Lalu aku bilang aku tak punya bukti, tapi aku yakin dia anakku, aku hanya tahu saja bahwa ia adalah anakku" katanya.
Tes DNA
Usai bertemu, ibu dan anak ini berpelukan sembari menangis.
Pengadilan lokal Halabja kemudian meminta agar dilakukan tes DNA untuk memastikan kedua orang ini merupakan ibu dan anak kandungnya.
Tes DNA pun dilakukan di Teheran, Iran, yang hasilnya diserahkan kembali ke Pengadilan Halabja.
Dalam tes DNA ini membuktikan keduanya adalah memiliki DNA yang sama.
Namun demikian, pengadilan lokal Halabja menolak hasil tes DNA tersebut lantaran di lakukan di Iran.
Pengadilan meminta agar Tes DNA dilakukan di Inggris.
Tak Menyerah
Tes DNA di Inggris tidak ditempuh, kedua orang ini lantas melakukan tes DNA lagi di daerah Erbil, Irak.
Sekali lagi hasil tes DNA membuktikan bahwa Emin adalah anak kandung dari Rashid.
Hasil tes DNA kedua kali ini kembali diajukan keduanya ke Pengadilan Halabja.
Alhasil pengadilan kemudian memberi putusan.
Pengadilan mengonfirmasi bahwa Muhammed Emin atau Khalil Muhammed Salih adalah anak kandung dari Maliha Muhammed Rashid.
Ibu dan anak kandungnya itu pun bersatu kembali usai 30 tahun terpisah.
Emin / Salih kemudian mengklaim kembali identitas lamanya di Irak dalam sebuah upacara pada tangga 17 Desember di Halabja.
Prosesi upacara kewarganegaraan ini juga turut mengundang keluarga lama yang membesarkannya di Iran.
Khalil Muhammed Salih yang bekerja sebagai ahli forensik ini kembali ke Iran untuk bekerja.(*)