Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Keberadaan Keraton Agung Sejagat Sudah Lama Terpantau BIN, Mengapa Baru Sekarang Ditertibkan?

Ternyata BIN sudah lama mendeteksi keberadaan Keraton Agung Sejagat. Namun mengapa baru sekarang aktifitas mereka ditertibkan

Editor: Budi Rahmat
Instagram @fanniaminadia
Keberadaan Keraton Agung Sejagat Sudah Lama Terpantau BIN, Mengapa Baru Sekarang Ditertibkan? 

 Pengakuan Pengikut Keraton

Seorang buruh tani asal Dusun Conegaran, Desa Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kasnan (40) menceritakan pengalamannya menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat (KAS) pimpinan Raja Totok Santosa Hadiningrat dan Ratu Fanni Aminadia.

Kasnan mengakui dirinya harus bersembunyi-sembunyi demi mengikuti kegiatan KAS yang berlokasi di Purworejo tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (18/1/2020), Kasnan mulanya mengakui dirinya telah mengeluarkan uang sebesar Rp 2 juta untuk membeli seragam pengikut KAS sekaligus sebagai syarat pendaftaran menjadi anggota KAS.

Selama mengikuti kegiatan tersebut, Kasnan mengakui melakukannya secara diam-diam tanpa diketahui warga sekitar rumahnya, bahkan tak diketahui oleh istrinya sendiri.

"Istri belum tahu waktu itu. Saya dapat pakaian Kamis, saya pakai di sana (sebelum kirab). Kalau saya pakai sejak dari sini (Conegaran), bisa heboh kampung," kata Kasnan kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2020).

Saat mengikuti kirab KAS, Kasnan bertugas mengangkat sebuah panji yang berisi tulisan aksara Jawa.

Kasnan sendiri mengakui tidak mengerti apa arti dari tulisan tersebut.

Ketika mengikuti kirab, Kasnan mengakui merasa sakit dan lelah.

"Saya jalan 3 kilometer sambil bawa bendera. Itu jauh sekali. Katanya 1 kilo saja, ternyata jauh. Kaki saya mudah sakit kalau jalan jauh. Waktu itu rasanya ingin lepas saja dari barisan. Habis jalan, saya langsung tidur di mobil," kata Kasnan.

Tidak hanya mengikuti kirab, Kasnan juga mengikuti berbagai acara lain yang diadakan oleh KAS.

Ia mengakui dirinya bukan orang yang gampang terbujuk dengan komunitas-komunitas yang tak jelas asal usulnya.

Namun ketika kerajaan fiksi tersebut mengadakan acara kemanusiaan, Kasnan semakin yakin untuk bergabung dengan KAS.

Kini seusai Kasnan mengetahui Raja dan Ratu panutannya hanya seorang penipu, ia tak ingin mengambil pusing soal uang, waktu dan tenaga yang telah ia keluarkan.

Kasnan memilih untuk melupakan pengalamannya menjadi pengikut KAS.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved