Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

UPDATE! Setelah Turki, kini Saudi Deportasi Warga Uighur ke Cina

mata berkaca-kaca seorang mahasiswa Uighur menghadap kedutaan Cina di Riyadh. Paspornya telah melewati masa berlaku.

tribunpekanbaru/Theorizky
Sejumlah relawan dari Syam Organizer menggelar aksi solidaritas untuk umat muslim Uighur di Jalan Sudirman Pekanbaru, saat hari bebas kendaraan bermotor, Minggu (23/12/2018). Dalam aksinya, relawan yang menggunakan topeng sebagai simbol tertindasnya muslim Uighur di China itu mengajak masyarakat untuk ikut berdonasi dalam meringankan kehidupan para warga Uighur 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dengan mata berkaca-kaca seorang mahasiswa Uighur menghadap kedutaan Cina di Riyadh. Paspornya telah melewati masa berlaku.

Namun kedutaan menolak memperpanjang dan sebaliknya menawarkan tiket sekali jalan untuk pulang ke kampung halaman.

Perwakilan Cina di Arab Saudi berhenti memperpanjang paspor minoritas muslim Uighur sejak lebih dari dua tahun lalu. Aktivis mengecam kebijakan tersebut merupakan taktik Beijing untuk memaksa kaum diaspora untuk pulang.

Di Riyadh, belasan keluarga Uighur getir menunggu giliran menghadap ke kedutaan.

Mereka mengaku tidak ingin kembali ke Cina, di mana lebih dari satu juta warga Uighur dipaksa mendekam di kamp re-edukasi.

"Bahkan binatang saja diwajibkan memiliki pasport," kata seorang mahasiswa Uighur di Madinah dengan paspor yang sudah habis masa berlakunya sejak 2018 silam. "Mereka harus memperpanjang paspor saya atau biarkan saya menukar kewarganegaraan. Mereka membuat kami merasa seperti manusia tidak berharga."

Dalam sebuah surat yang ditulis sekelompok mahasiswa Uighur kepada kedutaan, mereka mengeluhkan kenapa paspor mahasiswa beretnis Han masih diperpanjang, sementara layanan serupa tidak diizinkan bagi kaum Uighur.

Ini Sistem Penilaian SKD CPNS & Nilai Ambang Batas, Simak Juga Ketentuannya Agar Lulus Tes CPNS 2019

Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Makanan? Amankah Membeli Barang dari China? Ini Kata Kemenkes

Fairuz A Rafiq Emosi Saat Sidang Kasus Ikan Asin, Sampai Mati Saya Tidak Mau Damai

"Selama dua tahun kami tidak bisa menghubungi ibu kami, ayah dan saudara kami di Cina.

Kami mendengar mereka dipenjara karena kami kuliah di Arab Saudi," tulis para mahasiswa dalam surat tersebut.

Komunitas Uighur kini menghadapi pilihan sulit: pulang ke Cina dan mengambil risiko mendarat di kamp re-edukasi, atau hidup dengan status ilegal di Arab Saudi di bawah ancaman deportasi.

Kampanye Internasional Anti Uighur

"Menolak perpanjangan paspor adalah bagian dari strategi Cina untuk membuat kaum diaspora keluar dari persembunyiannya dan memaksa mereka pulang ke Cina," kata pakar Uighur asal Norwegia, Abdulweli Ayup.

"Apa yang menanti mereka di Cina adalah kamp tahanan."

Adalah kedekatan Cina dengan pemerintah Riyadh yang membuat gentar kaum Uighur di Arab Saudi.

Belum lama ini Pangran Mohammad bin Salman mengisyaratkan Cina bisa menggandakan jejak diplomasinya di Timur Tengah melalui Arab Saudi.

Rabu Nanti Hadapi Lalenok United di Leg Kedua, PSM akan Tetap Bermain Menyerang

Pencuri Kotak Infak Masjid Nurul Islam Medan Ternyata Bermobil dan Pakai Baju Koko

Awas, Pelaku Buang Sampah Sembarangan di Kota Palembang Akan Langsung Sidang di Tempat

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved