Ternyata Ini yang Warga Inginkan, Kapolda Papua Ungkap isi Hati Pengungsi Teror KKB
Tak banyak yang menjadi harapan pengungsi akibat teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Tak banyak yang menjadi harapan pengungsi akibat teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Warga yang harus meninggalkan ruahnya di Tembagapura hanya ingin kembali pulang.
Mereka ingin beraktifitas kembali. Tanpa ada teror dan gangguang dari KKB.
Kini, pengungsi jumlahnya semakin bertambah.
Jumlah pengungsi dari Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua mencapai 1.700 orang
Mereka adalah warga yang khawatir dengan teror kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyebut, jumlah pengungsi di Kota Timika mencapai 1.700 jiwa.
"Kurang lebih sudah 1.700 warga mengungsi dan sudah didata Pemda dan kami membantu," ujarnya di Jayapura, Jumat (13/3/2020).
Para pengungsi yang berada di Timika itu ingin segera kembali ke rumah mereka di Tembagapura.
Mereka ingin beraktivitas seperti biasanya.
Para pengungsi, kata Paulus, berharap aparat keamanan segera mengusir para KKB yang berada di wilayah Tembagapura.
"Mereka berharap harus menghindar dari kelompok-kelompok ini karena kalau tidak ada kelompok ini mereka senang melakukan aktivitasnya," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, warga di wilayah Tembagapura minta dievakuasi karena takut dengan teror beberapa KKB yang berasal dari berbagai wilayah pegunungan di Papua.
Sejumlah KKB itu berada di sekitar perkampungan warga dan menembaki pos penjagaan TNI-Polri.
Tindakan itu membuat warga merasa terancam.
Tak hanya itu, warga juga mulai sulit mendapatkan kebutuhan sembako dan layanan kesehatan.
Warga memilih mengungsi karena khawatir insiden November 2017 kembali terulang.
Saat itu, KKB memasuki perkampungan warga. KKB juga menutup akses keluar kampung.
"Warga ketakutan karena kehadiran KKSB dari luar Timika masuk ke perkampungan mereka," kata Dandim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan.
Perketat penjagaan
Polisi mengidentifikasi ada sejumlah kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang saat ini masih berada di Tembagapura, Papua.
KKB yang berkumpul di wilayah tersebut di antaranya merupakan pimpinan Lelagak Telenggen, Egianus Kogoya, Jhony Botak, dan Gusbi Waker.
"Mereka (KKB) sebenarnya tidak banyak, tetapi mereka ada sekitar 5-6 kelompok yang selama ini bertengger di Puncak, Intan Jaya, kemudian Nduga. Itu mereka semua bergabung termasuk juga yang di Timika," kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw di Jayapura, Jumat (13/3/2020).
Terkait dengan kondisi itu, pihaknya mengaku saat ini sudah ada 3.000 personel gabungan dari TNI-Polri yang melakukan penjagaan di daerah tersebut.
Bahkan, pihaknya juga sudah mengajukan penambahan pasukan untuk membantu melakukan pengamanan.
"Kami sudah ajukan penambahan pasukan, tapi masih lihat perkembangan situasi. Dengan kekuatan kita yang sekarang, kita bisa kuasai situasi di sana saya pikir masih cukup," kata Waterpauw.
• Mahfud MD Sebut Mudah Melumpuhkan KKB di Papua, Begini Hitung-hitungannya Jika Bertempur
• Usai Tega EKSEKUSI Mati Satu Warga di Kampungnya, KKB OPM Fitnah TNI-Polri Jadi Pelakunya
• Begitu Kejinya KKB Papua, Ngaku Usir Freeport, Rupanya Todongkan Senjata & Minta Makan ke Warga
Terkait dengan kondisi terkini, Waterpauw mengaku aparat keamanan yang ditempatkan di daerah rawan tersebut juga sudah berhasil menguasai empat kampung di Tembagapura yang sebelumnya diduduki oleh KKB.
"Kami sekarang sudah menguasai tempat-tempat yang kemarin mereka masuk dan kemudian masyarakat pergi. Jadi sekarang kampung-kampung lebih baik keadaannya," ujar Waterpauw di Jayapura, Jumat (13/3/2020).
Sementara akibat ulah KKB yang semakin beringas itu, ribuan warga di Tembagapura memilih untuk mengungsi ke tempat aman.
Hingga kini, tercatat ada 1.700 warga Tembagapura yang sudah mengungsi ke Timika.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/keluarga-kkb-serahkan-senjata-api-ke-tni.jpg)