Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kisah Inspiratif

KISAH Cewek Cantik Isi Ramadhan dengan Ibadah dan Buat Menu Makanan dan Cemilan Baru Saat DiRumahAja

Biar nggak jenuh di rumah, selama PSBB di Pekanbaru berlangsung, saya jadi banyak coba bikin menu-menu cemilan dan masakan baru

Penulis: Alex | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Alexander
KISAH Cewek Cantik Isi Ramadhan dengan Ibadah dan Buat Menu Makanan dan Cemilan Baru Saat DiRumahAja. Foto: Fazila Arista. 

Hobi : Menyanyi, Traveling

KISAH PERAWAT Cantik di Riau Jalani Ramadhan Teteskan Air Mata

Banyak orang harus berpisah dengan orang yang dicintai dan orang yang disayanginya karena wabah virus corona atau Covid-19.

Baik itu berpisah karena meninggal dunia, maupun berpisah karena menjalani isolasi di rumah sakit.

Namun, kisah satu ini adalah kisah seorang perawat cantik yang merawat pasien Covid-19 yang harus berpisah dengan keluarga saat Ramadhan tiba hingga ia meneteskan air mata. 

Bulan Ramadhan menjadi momentum yang spesial bagi umat Islam, biasanya menjadi waktu untuk bersama-sama mulai dari mempersiapkan untuk sahur perdana, tarawih bersama hingga berbuka dan ibadah lainnya.

Namun bulan ramadhan kali ini, berbeda dengan sebelum-sebelumnya, hal ini disebabkan adanya pandemi wabah covid-19 yang sudah melanda dunia sejak beberapa waktu terakhir.

Ayu Ramadhani Putri Nasution
Ayu Ramadhani Putri Nasution (Tribun Pekanbaru/Nasuha Nasution)

Bahkan ada yang harus berpisah dengan keluarganya karena wabah ini, seperti yang dirasakan para tenaga medis perawat pasien covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Riau, mereka harus berpisah dengan keluarga saat Ramadhan, bahkan sudah jauh hari jelang Ramadhan tiba.

Mereka sengaja tidak pulang ke rumah karena takut tertular virus corona, disebabkan aktivitas mereka yang kontak langsung dengan pasien positif dan pasien dalam pengawasan covid-19.

Maka sebagai antisipasi itu, mereka pun diinapkan di hotel yang disediakan pemerintah Provinsi Riau, sedangkan anak dan keluarga mereka jauh, tidak ada bertemu lagi.

Hal itulah yang dialami perawat cantik bernama Ayu Ramadhani Putri Nasution perawat yang saat ini sudah lebih sebulan tidak bertemu keluarganya, kebetulan orangtuanya sedang berada di Kota Medan.

"Keluarga Putri tidak di sini jadi emang sendiri puasa tahun ini. Tidak dengan keluarga seperti biasanya," ujar perawat cantik yang akrab dipanggil Putri ini.

Menurut Putri tahun ini ia melewati awal Ramadhan dengan penuh kesedihan, karena biasanya banyak momen spesial yang dilewati bersama saat masuk Ramadhan.

"Sedih lah, tahun kemarin masih sama mamak mulai awal puasa sampai lebaran. Tahun ini awal puasa aja udah sendiri," ujar gadis berusia 26 tahun ini.

Namun demikian Putri setiap hari selalu telpon ibunya yang kebetulan saat ini berada di Kota Medan, Putri hanya tinggal sendiri di Kota Pekanbaru.

"Kami ada beberapa orang yang nggak pulang ke rumah. Kalau pun pulang sesekali aja. Selebihnya lebih banyak tinggal di hotel," ujar Putri.

Ada momen yang membuat Putri harus meneteskan air mata saat memasuki Ramadhan, karena ada kebiasaan yang selalu menjadi rutin keluarganya melaksanakan silaturahmi jelang Ramadhan.

"Nah ini yang kemaren sempat bikin nangis sendiri. Tiap mau Ramadhan tu biasanya kita sering masak besar trus antar ke tetangga dan saudara-saudara yang ada disini. Jadi pas sahur pertama biasanya lauknya banyak itu. Tahun lalu malah putri sengaja minta jadwal dinas diliburin supaya bisa bantu mamak masak," ujarnya mengingat momen spesial itu.

Bahkan kebiasaan itu tiap tahun biasanya dijalankan keluarganya, momen yang sangat spesial lagi keliling maaf-maafan ke rumah saudara bareng keluarganya.

"Tapi tahun ini tidak ada, dan saya Ikhlas menjalani ini semuanya, semoga musibah ini cepat berlalu dan kita bisa jalani hidup dengan normal kembali," ujarnya.

Selain Putri, perawat lainnya yang tidak kalah sedihnya menjalani Ramadhan tanpa keluarga Dewi, ibu dua anak ini bahkan sudah pisah dengan anak dan keluarganya sejak sebulan terakhir.

"Nggak bisa diungkapkan lagi, udah bengkak mata karena dua hari ni menangis, ramadhan kali ini harus sendri, tanpa anak dan keluarga. Begitu berat ujian yang dijalani kali ini," ujar Dewi yang saat ini anaknya berada di rumah orangtuanya di Bangkinang.

Bahkan sahur pertamanya sendiri, nasi tidak bisa ditelannya karena teringat kedua anak dan keluarga di kampung.

"Sahur aja nggak termakan nasi, nanti harus berbuka lagi sendri, ya allah cepatlah ini berlalu," ujarnya.

Biasanya kata Dewi, momen yang menjadi spesial bagi mereka saat Ramadhan mulai dari buka bersama, ngabuburit bareng anak-anak, sholat magrib, taraweh bersama, sahur bersama.

"Sekarang harus sendiri, anak jauh disana, demi tugas ya mau gimana lagi," jelasnya.

Kisah Inspiratif - Tribunpekanbaru.com / Alexander.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved