Berita Riau
BANDEL Masih Keluyuran Malam,Belasan Murid SMP Terjaring Tim Gabungan yang Dipimpin Bupati Siak Riau
58 orang terjaring saat operasi penertiban jam malam tim gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Siak, Riau
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Masih juga keluyuran pada malam hari di tengah pandemi corona.
58 orang terjaring saat operasi penertiban jam malam tim gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Siak, Riau, Minggu (3/5/2020) dini hari.
16 orang di antaranya adalah anak di bawah umur dan rata-rata kelas 8 SMP.
Nanda, siswa SMPN 2 Siak ikut terjaring malam itu. Ia tidak menyadari ada razia besar-besaran tim gabungan di seputaran Siak kota.
Nanda bersama 8 temannya berkumpul di Turap, Jalan Indragiri sambil manikmati malam minggu.
Saat sedang asik ngobrol, tiba-tiba tim gabungan datang menertibkan mereka. Nanda dan teman-temannya kaget namun tak dapat mengelak lagi.
• Dua Hari Hilang, Tukang Panjat Kelapa Ditemukan Sedang Makan Kelapa, Tersesat di Tengah Hutan
• Petaka Beruntun,Rumah Jadi Puing,Rugi Ratusan Juta,Sutiyem Kehilangan Anak yang Tewas Terbakar
• Bikin Geger Satu Kampung, Edo Bawa Bule Cantik dari Bali ke Lampung Lewat Darat Saat Larangan Mudik
Ia bersama temannya beserta sepeda motornya dimasukkan ke dalam truk polisi dan dibawa ke Mapolsek Siak.
"Aku nggak tahu Bang tiba-tiba aja ditangkap. Awalnya kaget salah kami apa, ternyata tidak boleh keluyuran," kata Nanda kepada Tribunpekanbaru.com di halaman kantor Polsek Siak.
Nanda mengaku tidak terlalu tahu ada aturan tidak boleh keluyuran malam. Alasannya, hanya malam minggu biasanya berkumpul dengan teman-teman dan senior-senior sekolahnya.
"Kalau virus Corona tau Bang, memang iya banyak beritanya di TV. Tapi inikan cuma malam minggu aja keluar sama senior-senior, tapi malah ditangkap," kata Nanda.
Setelah mendapat penjelasan dari pihak kepolisian dan Bupati Siak Alfedri, Nanda inipun berjanji untuk tidak keluyuran lagi. Apalagi malam itu ia sudah menandatangani surat pernyataan untuk tidak keluar lagi.
"Jika keluar kami akan kena sangsi lebib tegas dari polisi. Maka besok gak keluar lagi, kapok," kata dia.
Selain Nanda, Angga (20) juga terperangah saat dihadang tim gabungan. Ia dan seorang temannya kaget saat digeledah. Angga mengatakan ia hanya duduk-duduk di jalan depan Islamic Center Siak.
"Saya seharian nebas di kebun sawit, habis berbuka saya dan teman jalan-jalan ke Siak duduk -duduk gitu. Eh gak taunya ditangkap sama polisi," kata Angga.
Di sepeda motor miliknya terdapat sebuah parang. Angga sempat diintervensi oleh polisi, Satpol PP dan TNI terkait parang tersebut. Namun Angga mengaku hanya lupa meletakkan parang sekembali dari kebun.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pengarahan-pada-anak-muda-yang-terjaring.jpg)