Mutiara Terpendam di Kampung Mantan Bupati Kampar Azis Zaenal, Anak-anak Pandai Bermain Alat Musik
"Kelompok ini dahulunya sempat diapresiasi almarhum Bupati Kampar, Azis Zaenal karena dinilai telah mampu melestarikan budaya," katanya.
Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Suara kendang dan gong bertalu-talu di sore hari di Desa Kuapan Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Rabu (6/8) sore.
Suara cekikikan para bocah menambah riuh alunan musik yang dimainkan dengan alat musik gong, calempong dan kendang di desa tersebut.
Riuhnya suasana ini berasal dari salah satu sudut rumah batu bergaya klasik di Kampung Almarhum Bupati Kampar, Azis Zaenal.
Suasana riuh ini berasal dari keriangan belasan anak-anak yang tengah asyik memainkan sejumlah alat musik tradisional.
Bukan tanpa irama, alat musik tabuh dan pukul tersebut dimainkan dengan irama teratur oleh anak-anak yang terlihat dari perawakannya masih bersekolah ditingkat sekolah dasar.
Warga desa setempat bernama Nizar berceletuk kalau keriuhan ini kerap hadir di kampung tersebut setiap sore hari.
Kampung yang tenangpun riuh karena permainan alat musik tersebut yang dimainkan dengan penuh riang gembira.
Nizar menuturkan anak-anak ini bermain alat musik tersebut untuk latihan serta mengisi kekosongan waktu disore hari menjelang waktu Maghrib tiba.
Tak hanya karena kesenangan alat musik tradisional yang menjadi peninggalan tradisi ini dimainkan anak-anak di kampung tersebut, tetapi juga karena alasan berlatih mempersiapkan diri jika ada perlombaan memainkan alat musik tradisional tersebut.
Para anak-anak yang bermain alat musik ini tergabung dalam sebuah grup musik yang diberi nama Sultan Gong.
Alat musik gong dan calempong di Kampar bukanlah sebuah alat musik yang asing bagi tradisi di sejumlah daerah di Kabupaten Kampar.
Disejumlah acara besar yang menjadi budaya di daerah Kampar, alat musik ini tidak ketinggalan untuk dimainkan.
Tribun Pekanbaru sempat berjumpa dengan pembina kelompok musik ini yang bernama Mizon.
Kepada Tribun Pekanbaru ia bercerita tentang rutinitas anak-anak setiap dua atau tiga kali dalam sepekan berlatih dirumahnya memainkan alat musik tersebut.
Menurutnya kelompok musik ini terbentuk secara mandiri oleh warga di Desa Kuapan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/mutiara-terpendam-di-kampung-mantan-bupati-kampar-azis-zaenal-anak-anak-pandai-bermain-alat-musik.jpg)