Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

China Interfensi WHO, Singkirkan Taiwan dari Agenda Pertemuan Anggota WHO

China lagi-lagi bikin ulah di kancah internasional, kelakuannya menyebabkan Taiwan tersingkirkan dari agenda WHO.

Editor: Ilham Yafiz
STR / AFP
Bendera China 

Artikel ini sebelumnya tayang di Kontan

Baca juga:

Amril Mukminin Divonis 6 Tahun Penjara, Ketua DPRD Bengkalis Doakan Bupati Non Aktif Tabah

Niatnya Sudah Menggebu Hendak Memperkosa, Pelaku Malah Membunuh Korban Dengan Cara Sadis

Saking Ngebetnya Ingin Lolos, Kurir Sabu Ini Ngaku Polisi dan Ubah Plat Mobil, Tapi Tewas Tertembak

WHO Ingatkan Situasi Pandemi Covid-19 akan Semakin Rumit

Siap-siap akan situasi yang semakin rumit akan Virus Corona, Covid-19 dalam beberapa bulan ke depan.

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Rusia Melita Vujnovic mengingatkan hal itu kepada publik.

“Secara global, kita berada pada tahap kritis pandemi, terutama di belahan Bumi Utara. Beberapa bulan ke depan, akan sangat sulit, dan beberapa negara berada dalam situasi sulit,” tegasnya kepada kantor berita TASS, Selasa (3/11).

"Kasus Covid-19 terus meningkat, sementara jumlah kematian baru relatif stabil baru-baru ini," kata dia.

Vujnovic mencatat, hingga 23 Oktober lalu, lebih dari 41 juta kasus virus corona dan 1,1 juta kematian akibat Covid-19 terkonfirmasi di seluruh dunia.

Kelanjutan dari gelombang pertama

“Situasi saat ini dapat dilihat sebagai kelanjutan dari gelombang pertama. Pada April-Juni, kami mengamati penurunan kasus baru, tetapi bukan karena penyebab alami, melainkan lantaran penguncian yang ketat," ujarnya.

"Namun, virus belum juga hilang. Di mana saja, virus tetap dalam populasi. Oleh karena itu, setelah penguncian ketat berakhir, virus kembali," imbuh Vujnovic.

Menurut Vujnovic, WHO menyerukan semua negara untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna mencegah lebih banyak kematian, melindungi sistem kesehatan untuk memberikan perawatan medis bagi pasien Covid-19 dan penyakit lain.

“Fasilitas vaksin, diagnosis, dan pengobatan yang efektif akan sangat penting untuk mengakhiri pandemi dan mempercepat pemulihan global," ungkap dia.

"Tapi, alat penyelamat hidup ini hanya akan benar-benar efektif jika tersedia bagi mereka yang paling rentan atas dasar kesetaraan dan di semua negara secara bersamaan," tegasnya.

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Kontan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved