Kisah 2 Polisi Berpangkat Brigadir, Bangun Sekolah Pakai Uang Pribadi, Anak Yatim dan Dhuafa Gratis
Ia membangun sekolah tersebut dengan biaya pribadi. Menariknya, ia menggratiskan biaya sekolah bagi anak yatim dan kurang mampu.
Sekolah itu terdiri dari dua kelas sederhana. Dengan peralatan penunjang yang minim. Bahkan bangku dan mejanya lapuk dan hancur, jumlahnya juga tak seberapa.
Muridnya hanya sekitar 18 sampai 20 orang. Gurunya 3 orang, 2 orang yang menetap.
Belum lagi akses ke sana, medannya sangat sulit. Jalannya tanah berbatu, harus mendaki dan menurun, serta melewati anak sungai.
Masyarakat di sana sebagian besar bekerja sebagai pencari getah karet liar dan gambir.
"Melihat itu saya merasa, tanggungjawab itu ada dipundak saya. Mereka bilang, Pak tolonglah Pak bantu kami. Saya sempat meneteskan airmata saat itu. Saya pun langsung menyanggupi, karena tidak ada alasan memang untuk menolak," ujarnya.
Singkat cerita, Ralon pun menawarkan bantuan pembelian material bangunan. Untuk tenaga tukang pengerjaannya, dilakukan oleh masyarakat sekitar.
Dia pun tak segan mencarikan langsung toko bangunannya. Setelah dapat, dia juga memberikan uang muka berkisar Rp3 juta sampai Rp4 juta.
Proses pembangunan pun berjalan selama 3 minggu. Setelah selesai, Ralon lantas menerima tagihan sekitar Rp14,5 juta.
"Uang tabungan saya cuma ada Rp12 juta. Waduh gimana ini, belum gajian juga. Akhirnya istri saya langsung ngomong, udah jual saja dulu emasnya. Istri saya sangat mendukung," terangnya.
Saat ini, sekolah itu pun sudah ada 2 kelas yang lebih baik dan representatif dari sebelumnya. Kemudian sudah ada kamar mandi.
• STORY - Desa di Meranti Riau akan Biayai Anak Yatim dan Fakir Miskin Pendidikan di Ponpes 3 Tahun
Sejak bantuan diberikan Ralon, sekolah itu semakin terekspos, sejumlah pihak sudah banyak yang ikut membantu.
"Jalannya sudah mulai ada pengerasan. Relawan banyak berdatangan memberikan bantuan buku, papan tulis, tas, dan lain-lain. Ada yang mau membangun perpustakaan juga di sampingnya," sebut Ralon.
Melihat kondisi sekolah yang semakin baik saat ini, Ralon mengaku bahagia.
"Puji Tuhan, saya ikhlas. Namanya membantu ya ikhlas. Saya tidak berharap apa pun," tutupnya.(**)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kisah Polisi Berpangkat Briptu di Sukabumi Bangun Sekolah Pakai Uang Pribadi, Anak Yatim Gratis, dan Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul STORY - Salut, Polisi Ini Rela Kuras Tabungan Demi Bangun Sekolah Marjinal di Kampar Riau,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kisah-polisi-di-sukabumi-bangun-sekolah.jpg)