Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ada Kamar Mandinya, Inilah Bilik Asmara untuk Pengungsi Erupsi Gunung Merapi bagi Pasangan Produktif

Khusu bagi pasangan resmi yang produktif, disediakan bilik asmara. Lengkap dengan kamar mandi di dalamnya

Editor: Budi Rahmat
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Pengungsi erupsi Gunung Merapi di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang yang memiliki pasangan resmi dijamin bisa tersenyum sumringah.

Pemerintah menyediakan bilik asmara bagi mereka pasangan suami istri yang masih dalam usia produktif.

Keberadaan bilik asmara tersebut diharapkan memberikan solusi bagi pasangan muda untuk menunaikan tugas pribadinya.

Ada dua bilik asmara yang disediakan desa. Bilik berupa ruangan atau kamar berukuran 4x6 meter dengan kamar mandi dan alas tidur.

Baca juga: Banjir di 2 Desa di Kecamatan Ukui Pelalawan Berangsur Surut, Sebagian Pengungsi Pulang ke Rumah

Baca juga: Banjir Bandang di Kuansing Surut, Pengungsi Kembali, Warga Diminta Tetap Waspada

Bilik asmara disiapkan bagi pengungsi Gunung Merapi di Tempat Pengungsian di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (15/11/2020).
Bilik asmara disiapkan bagi pengungsi Gunung Merapi di Tempat Pengungsian di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (15/11/2020). (TRIBUNJOGJA.COM/Rendika Ferri)

 

Kepala Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Risyanto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua bilik asmara untuk menampung warga dan tak mengganggu warga yang lain.

Warga dapat menggunakan bilik ini tetapi harus memakai surat yang resmi atau surat nikah.

"Bilik Asmara ini kegunaannya nanti mengkover, saudara kita yang usianya masih subur dan tentunya harus memakai surat yang resmi. Surat nikahnya, sama isterinya, tak boleh dengan orang lain. Kita sediakan bilik asmara, dua bilik," jelasnya saat ditemui di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (15/11/2020).

"Seandainya saja kita siapkan. Karena pengungsi tidak bisa diperkirakan mengungsi kapan selesainya. Seandainya ingin menggunakan, dapat menggunakan bilik asmara ini. Tak mengganggu saudara yang lain," imbuhnya.

Risyanto mengatakan, bilik ini memang sesuai standar pengungsian dari BPBD. Pihaknya tinggal menjalankan sesuai standar tersebut.

Fasilitas yang ada di dalam bilik adalah kamar mandi dan ruangan. Kasur dan alas tidur, saat ini, belum ada dan akan dipenuhi nanti.

Ruangannya pun sederhana. Ukurannya 4 x 6 meter.

"Memang standarnya dikasihkan itu. Kami tinggal menjalankan. Kamar mandi sama ruangan. Kasur dan lainnya menyusul. Masih sederhana. Karena gedung masih baru jadi. Nanti akan disiapkan. Lokasinya di dalam satu gedung. Bilik asmara dua dan di dalam ada kamar mandinya. Belum disediakan kasurnya. Masih seadanya," ujarnya.

Meski sudah disediakan, bilik asmara ini masih belum dipergunakan.

Hal ini karena pengungsi masih sekitar lima persen dari jumlah warga. Nantinya, penggunaan bilik asmara ini harus seizin pengelola.

Baca juga: Soal Pengungsi Rohingya di Aceh, Amnesty: Seharusnya Pemerintah Pusat yang Menolong, Bukan Warga

Baca juga: Buat Takjub! Ini Alasan Malaysia Ngotot Pertahankan Pengungsi Uighur Meski Bakal Diekstradisi China

Sebagian besar adalah kelompok rentan, semisal anak-anak, ibu hamil dan menyusui, serta lansia.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved