Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Usai Beli Vaksin China, Indonesia Memutuskan Lakukan Kerjasama dengan Inggris untuk Vaksin Covax

Usai membeli Vaksin Covid-19 Sinovac dari China, kini Indonesia memutuskan untuk bergabung dengan Inggris untuk Vaksin Covax.

Editor: Ilham Yafiz
JOEL SAGET / AFP
Jarum suntik dan botol bertuliskan "Vaccine Covid-19". 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Usai membeli Vaksin Covid-19 Sinovac dari China, kini Indonesia memutuskan untuk bergabung dengan Inggris untuk Vaksin Covax.

Inggris menyambut secara terbuka permintaan Indonesia untuk bergabung dengan mekanisme pasar lanjutan Covax.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengatakan, selama pandemi Covid-19 Inggris dan Indonesia telah berbicara dalam satu suara di komunitas internasional menyimpulkan bahwa virus ini tidak mengenal batas negara atau kebangsaan, dan harus dilawan.

"Kita memiliki tugas untuk merespon Covid-19 dalam upaya global demi menyelamatkan umat manusia, dan tidak ada negara yang bisa melakukannya sendiri.

Kita semua harus bekerja sama untuk mengembangkan vaksin, perawatan, dan tes yang aman, efektif, dan terjangkau, serta dapat diproduksi dengan cepat dan tersedia untuk semua.

Ini akan menyelamatkan nyawa dan membangun kembali ekonomi kita," ujar Owen dalam keterangannya yang diterima Rabu (9/12/2020).

Inggris menilai bahwa vaksin, perawatan, dan tes hanya akan berdampak global jika menjangkau siapa saja yang membutuhkannya.

Covax dan kolaborasi di bawah Mekanisme Pasar Lanjutan, adalah harapan terbaik dunia untuk mengendalikan pandemi dengan menyatukan organisasi global demi mempercepat pengembangan, produksi, dan akses yang adil terhadap tes, perawatan, dan vaksin Covid-19.

Dubes Owen menerangkan, fasilitas Covax dalah aliansi negara dan mitra yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mengumpulkan sumber daya untuk mempercepat penemuan, pembuatan, dan distribusi vaksin yang adil terhadap satu miliar orang.

"Permohonan Indonesia untuk bergabung dengan Covax berarti Indonesia akan memiliki akses langsung ke ilmu pengetahuan global terbaik," ungkap Dubes yang fasih berbahasa Inggris ini.

Indonesia bergabung dengan 91 negara lain dalam komitmen pasar lanjutan.

Artinya, Indonesia akan menerima vaksin antara 3 dan 20% populasi, tergantung pada seberapa banyak dan berapa banyak negara yang menyumbang ke Accelerator.

Inggris saat ini menyumbang 1/5 dari total dana global untuk vaksin, terapi dan tes melalui COVAX ACT-Accelerator - sejumlah $ 1 miliar (Rp 14 Triliun).

"Kami menyerukan negara lain untuk berkontribusi lebih banyak, guna membantu memastikan akses global terhadap inovasi yang bisa menyelamatkan nyawa manusia," ungkap Owen.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menambahkan, Inggria memiliki tugas untuk memastikan vaksin, perawatan, dan tes untuk Covid-19 tersedia untuk semua.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved