Enam Orang Kehilangan Nyawa Usai Disuntik Vaksin Virus Corona Pfizer/BioNTechEnam Saat Uji Coba

FDA mengonfirmasi bahwa di antara yang meninggal ada peserta yang mengalami obesitas dan menderita arteriosklerosis

Editor: Nurul Qomariah
WANG ZHAO / AFP
Ilustrasi petugas laboratorium melakukan pemeriksaan terhadap calon vaksin Covid-19. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, NEW YORK - Pandemi Covid-19 yang menerpa dunia hingga saat ini membuat perusahaan farmasi berlomba memproduksi vaksin virus itu.

Namun, selama uji coba vaksin Virus Corona tersebut, sejumlah orang kehilangan nyawa.

Enam orang tewas yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Amerika Pfizer dan perusahaan BioNTech Jerman.

Demikian diungkapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada hari Rabu lalu.

Baca juga: Tahun Depan, 230 Ribu Penduduk Kota Pekanbaru Bakal Ubah Dokumen Kependudukan

Baca juga: Hadiah Jutaan Rupiah,Ini Pemenang Lomba Video Kreatif Cuci Tangan Pakai Sabun Satgas Covid-19 Dumai

Baca juga: Terduga Pelaku Politik Uang di Pilkada Inhu Sudah 2 Kali Dipanggil Bawaslu,Sampai di Mana Prosesnya?

Melansir Egypt Independent, dalam pernyataan yang dirilis oleh saluran AS Al-Hurra, FDA mengonfirmasi bahwa di antara yang meninggal ada peserta yang mengalami obesitas dan menderita arteriosklerosis.

Mereka meninggal tiga hari setelah menerima dosis pertama vaksin.

FDA menambahkan, dua partisipan meninggal karena serangan jantung atau stroke, dan penyebab kematian dua lainnya masih belum diketahui.

"Dari enam orang mati, tiga berusia di atas 55 tahun," FDA menjelaskan.

Egypt Independent memberitakan, menurut situs web Pfizer, Tahap Tiga uji klinis melibatkan total 43.538 peserta.

FDA sebelumnya mengonfirmasi tingkat kemanjuran vaksin sebesar 95%.

Dan dokumen pendukung telah membuktikan bahwa obat tersebut aman dan dapat digunakan untuk situasi darurat

Perusahaan bioteknologi Amerika Moderna mengatakan pada bulan Desember bahwa mereka telah mengajukan permintaan kepada FDA.

Untuk mendapatkan lisensi penggunaan darurat vaksinnya, kurang dari setahun setelah memulai uji klinis.

Moderna adalah perusahaan kedua yang meminta persetujuan darurat dari FDA, hanya dua minggu setelah Pfizer dan BioNTech.

Jika Moderna berhasil mendapatkan izin dari FDA, Moderna dapat mulai memberikan dosis vaksinnya pada 21 Desember.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved