Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pengungsi Rohingya di Aceh Sering Kabur ke Malaysia, Ternyata Ini Penyebabnya

Setidaknya sudah 7 kali warga Rohingya kabur dari kamp sepanjang tahun ini.

Editor: CandraDani
Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir
Warga Rohingnya saat dibawa petugas ke BLK Bengkalis, Kamis (3/12) malam.   

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pengungsi Rohingya yang kini ditampung di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Lhokseumawe, Aceh, diprediksi akan bertahan lama di kamp tersebut.

Namun, sebagian besar pengungsi telah kabur dari kamp dengan menggunakan jasa pihak ketiga untuk seterusnya berangkat ke Malaysia.

Setidaknya sudah 7 kali warga Rohingya kabur dari kamp sepanjang tahun ini.

Public Relations Officer UNHCR Indonesia Mitra Suryono mengatakan, sejak awal para pengungsi itu memang bertujuan ke Malaysia.

“Mereka ini berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia. Namun karena kerusakan kapal, terdampar di peraian Aceh, Indonesia," kata Mitra kepada wartawan di Lhokseumawe, Kamis (10/12/2020).

Baca juga: Kades Mengaku Tidak Kenal WNA Rohingya yang Jadi Terdakwa di Sidang Pidana Keimigrasian di Inhil

Baca juga: Pengungsi Rohingya Dibuang Bangladesh di Pulau Tak Bertuan, Di Bumi Mana Mereka Diterima?

Menurut Mitra, sebagian keluarga pengungsi Rohingya sudah berhasil melanjutkan hidup di Malaysia.

Meskipun berada di Indonesia, para pengungsi tetap berharap untuk pergi ke Malaysia. "Di Malaysia, sebagian keluarga mereka, baik suami, saudara dan lainnya sudah hidup dengan baik. Maka, niat ke Malaysia itu terus ada,” kata Mitra.

Mitra menyebutkan, UNHCR menyerahkan sepenuhnya proses hukum pada polisi terkait tindak pidana perdagangan orang warga Rohingya.

Namun, UNHCR berupaya mengadvokasi agar bisa membawa warga Rohingya ke Malaysia secara legal.

“Namun ini butuh upaya lebih jauh dan butuh waktu lama. Regulasi hukum Malaysia juga harus memungkinkan kita bawa warga Rohingya ke sana,” kata dia.

Untuk mencegah warga Rohingya kabur dari kamp penampungan sementara, UNHCR terus melengkapi sarana dan prasarana.

Baca juga: 8 Pengungsi Rohingya dari Aceh Diamankan di BLK Bengkalis, Diduga Akan Menyeberang ke Malaysia

Baca juga: Mabes Polri dan Interpol Dilibatkan untuk Buru Pelaku Penyelundupan Wanita Rohingya ke Malaysia

Selain itu, mengedukasi bahayanya menggunakan jasa pihak ketiga untuk berangkat ke Malaysia.

“Opsi negara ketiga tentu terus diupayakan. Namun harus diingat hanya 20 negara lebih yang bersedia. Itu pun dengan jumlah terbatas. Maka, butuh waktu bertahun-tahun untuk menempatkan mereka di negara ketiga,” kata dia.

Sebelumnya, warga Rohingnya kabur menggunakan jasa pihak ketiga dari kamp dan seterusnya ke Malaysia.

Kasus itu kini ditangani Polres Lhokseumawe.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved