Curi Data-data, iPhone Milik Puluhan Jurnalis Media Arab Disadap Spyware Pegasus Buatan Israel
Citizen Lab meyakini setidaknya ada 36 iPhone milik jurnalis dari kantor berita Al Jazeera dan Al Araby TV yang terinfeksi spyware Pegasus.
Sedangkan dalam kasus yang dialami Dridi, spyware Pegasus diketahui telah menyusup kedalam ponsel miliknya sejak Oktober 2019 hingga Juli 2020.
Tanggapan NSO Group
Dirangkum KompasTekno dari Tech Crunch, Selasa (22/12/2020), para peneliti menduga bahwa Dridi menjadi sasaran penyadapan yang dilakukan pemerintah Uni Emirat Arab.
Pihak Citizen Lab juga mengatakan bahwa jika melihat bukti yang ada, sebagian besar peretasan kemungkinan dilakukan oleh setidaknya empat pengguna jasa dari NSO Group ini, termasuk pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
“Hidup saya sudah tidak normal lagi. Saya tidak merasa memiliki kehidupan pribadi lagi,” kata Dridi.
NSO Group selaku pengembang Pegasus mengatakan tidak dapat mengomentari tuduhan tersebut karena belum melihat laporan yang dibuat oleh Citien Lab.
Mereka juga menolak mengatakan ketika ditanya apakah Arab Saudi atau UEA adalah pelanggan mereka.
"Kami tidak memiliki akses ke informasi apa pun yang terkait dengan identitas individu yang diduga menggunakan sistem kami untuk melakukan pengawasan," kata seoarang juru bicara NSO Group.
Sedangkan dari pihak Apple sendiri mengaku belum memverifikasi temuan yang dilaporkan oleh Citizen Lab. Namun, Apple mengaku pihaknya bekerja keras untuk memperkuat keamanan data dan perangkat penggunanya.
"Kami selalu mendesak pelanggan untuk mengunduh versi terbaru dari iOS untuk melindungi diri mereka sendiri dan data mereka,” kata juru bicara Apple.(*)
Klaim Buat Software untuk Tangkal Terorisme
Perusahaan keamanan cyber kontroversial asal Israel menawarkan software untuk memantau dan memprediksi penyebaran virus corona menggunakan data ponsel.
NSO Group mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah di seluruh dunia, dan mengklaim beberapa negara sudah mengujinya.
Tahun lalu, NSO Group digugat oleh WhatsApp karena diduga mengirim malware ke telepon aktivis hak asasi manusia dan jurnalis Jamal Khashoggi.