Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

ASTAGA! Tak Hanya Menteri, Perangkat Desa Ini Pun Tilap Uang Bansos: Apa Kabar Revolusi Mental?

Setelah kita dihebohkan dengan tertangkapnya Menteri Sosial atas kasus korupsi bansos Covid-19, kali ini hal serupa terjadi.

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Mahasiswa Pekanbaru kembali melakukan aksi unjuk rasa didepan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Selasa (26/1/2021). (www.tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir) 

“Kalau masyarakat butuh beras, tinggal dipakai untuk membeli beras. Permasalahan terkait kualitas beras pun dengan sendirinya hilang. Begitu pun dengan kebutuhan pokok lainnya,” paparnya.

SAH! Jokowi Teken Perpres bagi Penolak Vaksin Covid-19 Bakal Kena Denda

Drama Korea Terbaru Tayang Februari 2021, Drakor The Penthouse season 2, Vincenzo hingga Dear M

Revolusi Mental?

Pada era pemerintahan Jokowi, tagline Revolusi Mental digaungkan.

Revolusi menjadi jargon utama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilres) 2014 lalu.

Setelah terpilih, Presiden Jokowi bersama Jusuf Kalla sebagai wakil presiden menerapkan revolusi mental dalam mengelola pemerintahan.

Sebenarnya apa itu revolusi mental?

Sejarah Revolusi Mental

Revolusi Mental bermula dari ajakan Presiden Jokowi untuk mengangkat kembali karakter bangsa. Karena telah mengalami kemerosotan dengan secepat-cepatnya dan bersama-sama (revolusioner).

Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), gagasan revolusi mental pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956.

Soekarno melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek. Padahal tujuan revolusi untuk kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya belum tercapai.

Revolusi di zaman kemerdekaan adalah sebuah perjuangan fisik, perang melawan penjajah untuk mempertahankan bangsa Indonesia.

Setelah bangsa Indonesia merdeka, sesungguhnya perjuangan belum berakhir. Revolusi masih terus dilakukan, namun lewat cara yang berbeda.

Jika dulu mengangkat senjata, tapi membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku.

Lewat cara itu akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved