Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Masjid Diserang Menjelang Subuh, Diledakan dan Dibakar Pakai Kaleng Cat Semprot

Sebuah masjid di kota kecil Spanyol San Javier, Murcia diserang oleh orang tidak dikenal pada Minggu (21/2/2021) dinihari.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Rinal Maradjo
Daily Sabah
Wanita Muslim di Spanyol menggelar protes anti rasis terhadap umat Islam di spanyol beberapa waktu lalu 

TRIBUNPEKANBARU.COM - penyerangan masjid terjadi di kota kecil Spanyol San Javier, Murcia diserang oleh orang tidak dikenal pada Minggu (21/2/2021) dinihari.

Serangan itu terjadi sekitar pukul 04.00 pagi.

Serangan itu sendiri menimbulkan ledakan cukup keras yang dirasakan oleh warga yang tinggal di sekitar tempat ibadah tersebut.

"Saya menderita insomnia jadi saya hanya duduk di sana sambil merokok di apartemen saya, tepat di atas tempat ledakan terjadi. Saya mendengar suara keras dan merasakan lantai bergerak," kata Francisca Chuecos kepada harian lokal La Verdad seperti Dikutip Tribunpekanbaru.com dari Sabah Daily pada Sabtu (27/2/2020).

Francisca Chuecos sendiri langsung berteriak saat melihat api dan asap hitam yang mengepul dari masjid tersebut.

Tinggal Tak Jauh dari Masjid, Dua Pemuda Pura-pura Pergi Sholat Lalu Bawa Kabur Kotak Infak

VIDEO: Penjual Bandrek Tiba-tiba Meninggal Setelah Menjadi Imam Sholat Zuhur di Masjid

Berencana Serang 2 Masjid, Remaja 16 Tahun Singapura Akui Terinspirasi Aksi Brenton Tarrant

Ia juga memanggil polisi, yang datang cukup cepat untuk memadamkan api sebelum menyebar ke dalam gedung.

Kebakaran dan ledakan menyebabkan kerusakan pada jendela dan sejumlah bagian bangunan.

Polisi memperkirakan lebih dari satu pelaku.

Pelaku tersebut juga menyemprotkan cat bertuliskan "Matilah bagi Islam" di jendela masjid.

Ledakan itu sendiri berasal dari kaleng cat semprot yang kemudian dinyalakan dengan api. Aksi itu diperkirakan untuk membakar masjid tersebut.

Serangan itu telah membuat banyak anggota komunitas multikultural melayangkan protes.

"Tidak pernah ada masalah dengan penduduk Spanyol atau Muslim. Kami semua saling menghormati," kata Mohamed Mehdi, yang telah tinggal di lingkungan itu selama satu dekade, kepada La Verdad.

Imam masjid, Brahim Roubi menambahkan, bahwa komunitasnya selalu ramah dan tidak ada persoalan dengan masyarakat di kota tersebut.

"Saya sedikit khawatir karena kami tidak mengharapkan hal seperti ini terjadi, tapi saya yakin ini akan menjadi insiden yang terisolasi," katanya.

"Siapapun yang ingin menyerang hidup damai kita tidak akan pernah mencapai tujuan mereka.”

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved