Gara-gara Utang Mahar Pernikahan, 8 Keluarganya akan Dibunuh, Pemuda Ini Lakukan Tindakan Nekat
Gara-gara utang mahar pernikahan, 8 keluarga akan dibunuh. Jadilah pemuda ini lakukan tindakan nekat. resikonya langsung ia rasakan
Garis yang merupakan bekas pembedahan itu hanya contoh kecil dari banyaknya warga Afghanistan yang rela menjual ginjalnya.
Hakimi melanjutkan, pria-pria itu terpaksa melakukannya karena faktor kemiskinan dan ada pasar gelap yang menjual organ ilegal di kota itu.
• Nekat Hendak Jual Ginjal dan Jalan Kaki ke Semarang, Warga Klaten Ini Bingung Setelah Kena PHK
• Fakta Warga yang Nekat Jual Ginjal Akibat Terdampak Covid-19, Sedang Dicari Tahu Keberadaannya
"Semua orang ini bisa saja jadi perampok atau menodongkan senjata untuk mendapat uang, tetapi mereka tidak melakukannya."
"Yang mereka punya adalah ginjal dan mereka menjualnya demi keluarga," ujar Hakimi.
Namun, menjual ginjal terkadang tak sebanding dengan risiko yang mereka tanggung.
Kesehatan menjadi taruhannya dan peluang kerja mengecil, demi uang instan puluhan juta rupiah.
The Telegraph pekan lalu bertemu dengan puluhan pria dan wanita, yang mengaku telah menjual ginjalnya meski melanggar hukum.
Sebenarnya isu menjual ginjal ini sudah beredar luas di kota dekat perbatasan Iran itu selama bertahun-tahun, tetapi pengungkapan ke media awal bulan ini mengejutkan banyak orang.
Salah satunya adalah klinik transplantasi yang diduga turut membantu praktik ilegal itu, tetapi dibantah mereka dengan balik menuding orang-orang berbohong telah menjual ginjal.
Cerita warga
Kebanyakan orang-orang yang menjual ginjal adalah korban perang yang mengungsi ke Herat dan bekerja sebagai buruh harian.
Najbullah (32) misalnya, pria asal Faryab yang tinggal di kamp pengungsian ini menjual ginjalnya seharga 300.000 Afghani (Rp 55,26 juta) untuk membayar utang pernikahannya.
Dalam adat setempat ia wajib membayar mahar untuk istrinya, dan jika tak bisa melunasi akan menimbulkan risiko pembunuhan.
• Fakta Warga yang Nekat Jual Ginjal Akibat Terdampak Covid-19, Sedang Dicari Tahu Keberadaannya
"Ini akan berakhir dengan perselisihan di mana 8 orang akan dibunuh, jadi lebih baik saya kehilangan ginjal dan jadi setengah hidup," terangnya.
Ia menjual ginjalnya di rumah sakit setempat yang sering melakukan transplantasi. Orang yang mendapatkan ginjalnya adalah pria dari Kabul, ibu kota Afghanistan. Mereka menyetujui persyaratan bersama.
