FAKTA-FAKTA Vaksin Nusantara Buatan Terawan yang Kini Tak Ada Kabar: Dicekal Berbagai Pihak
Alasan Terawan melakukan hal itu karena dia pernah mengembangkan sel dendritik tersebut sejak di RSPAD Gatot Subroto pada 2015.
Dari proses pengambilan darah, laboratorium, hingga akhirnya menjadi vaksin yang siap disuntikkan, Yetty menyebutkan diperlukan waktu satu minggu.
Baca juga: Sabu 1,15 Kilogram Dijejalkan Di Sepatu, Dua Pria Aceh Ditangkap di Bandara Kualanamu
Baca juga: Video: Bupati Kepulauan Meranti Tegaskan, Kendaraan Dinas yang Belum Dikumpul Akan Dijemput Paksa
Baca juga: Aurel Hermasyah Buktikan Prasangka Krisdayanti, Tak Akan Ada Kursi Buat Raul di Pelaminan Pernikahan
Diprakarsai mantan Menkes Terawan
Vaksin Nusantara digagasoleh mantan Menkes, Terawan Agus Putranto dengan menggunakan sel dendritik.
Alasan Terawan melakukan hal itu karena dia pernah mengembangkan sel dendritik tersebut sejak di RSPAD Gatot Subroto pada 2015.
Kemudian, terlintas ide untuk mengembangkan vaksin Covid-19 menggunakan sel dendritik tersebut.
Terawan meyakini, vaksin nusantara tersebut sangat aman karena bersifat individual.
Jika disuntik Vaksin Nusantara, pasien hanya menerima suntikan vaksin yang berasal dari sel darahnya sendiri dan bukan orang lain.
Lebih lanjut, kata Terawan, saat ini vaksin nusantara dikembangkan oleh RSUP Kariadi Semarang bersama dengan Universitas Diponegoro.
Diminta dihentikan
Diberitakan Kompas.com, 21 Februari 2021, sejumlah ahli mempertanyakan kehadiran Vaksin Nusantara.
Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, Vaksin Nusantara sebaiknya tidak didanai oleh pemerintah.
Selain itu, Pandu meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memberhentikan perizinannya jika ada aturan yang tidak sesuai.
Senada dengan Pandu, Ahli Biomolekuler dan Vaksinolog, Ines Atmosukarto menyebutkan, Vaksin Nusantara datanya diduga belum terlihat. Data uji klinis I belum terlihat dan belum di-update ke data uji klinis global.
Menurut Ines, ada prosedur yang harus dilewati, yakni mendapat izin dari Komite Etik, setiap protokol uji klinis dapat izin dari mereka.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, Vaksin Nusantara masih berada dalam tahap penelitian.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/menkes-terawan-agus-putranto.jpg)