Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Usia Masjid Syahabuddin Seabad, Dibangun Masa Sultan Syarif Kasim II, Kaum Ibu Timbun Tanah Pondasi

Usia Masjid Syahabuddin sudah seabad, dibangun masa Sultan Syarif Kasim II. Uniknya, kaum ibu timbun tanah pondasi di malam hari

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU/MAYONAL PUTRA
Usia Masjid Syahabuddin Seabad, Dibangun Masa Sultan Syarif Kasim II, Kaum Ibu Timbun Tanah Pondasi. Foto:Masjid Syahabuddin Siak Sri Indrapura. Tribunpekanbaru/Mayonal Putra 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Usia Masjid Syahabuddin sudah seabad, dibangun masa Sultan Syarif Kasim II. Uniknya, kaum ibu timbun tanah pondasi di malam hari.

Jika berkunjung ke Riau, tidak afdal bila belum singgah di Siak Sri Indrapura.

Siak Sri Indrapura telah menjadi representasi sejarah kerajaan Melayu, karena masih banyak peninggalan kerajaan yang tersisa dan wajib dikunjungi.

Selain Istana Siak yang bernama Asserayah Alhasyimiyah, masjid kerajaan yang masih berdiri hingga sekarang juga wajib dikunjungi sebagai situs cagar budaya Siak.

Masjid Kerajaan itu bernama masjid Syahabuddin, berada sekitar 300 meter dari istana Siak arah ke pinggir sungai.

Selain mempunyai nilai sejarah yang tinggi dalam khazanah kerajaan Melayu, bangunan masjid ini juga sangat unik.

Bangunan masjid tampak mungil namun terkesan mewah sebagai masjid kerajaan pada masanya. Unik namun mempunyai sentuhan khas Melayu Riau.

Menurut keterangan Ketua Pengurus Masjid Syahabuddin, Husni Merza, Masjid Syahabuddin yang pertama terletak di Jalan Syarif Kasim.

Masjid itu dibangun pada 1882 silam, pada masa pemerintahan Sultan Syarif Kasim I.

“Bangunan masjid Syahabuddin kala itu sangat sederhana, bahan bangunannya juga terbuat dari kayu. Jadi masjid Syahabuddin yang ada sekarang itu dibangun pada masa Sultan Syarif Kasim II,” kata Husni Merza, Jumat (23/4/2021).

Pada pemerintahan Sultan Syarif Kasim II, yakni 1926 barulah masjid Syahabuddin dipindahkan ke tempat yang sekarang.

Masjid ini sudah dibangun permanen, terletak di Jalan Sultan Ismail, Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Siak.

“Dari berbagai literatur, arsitektur bangunan masjid merupakan perpaduan bangunan Timur Tengah, Turki dan Melayu,” kata dia.

Masjid ini berdenah persegi silang, dengan luas bangunan hanya 399.6 m2. Pintu masuk berada di sisi Timur, Utara, dan Selatan bangunan.

Bangunan utama ditopang tiang bulat silinder dari beton dengan formasi membentuk lingkaran.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved