Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Benny Wenda: OPM Bukan Kelompok Teroris Tapi Indonesia Negara Teroris, Terkait KKB Papua Teroris

Ketua ULMWP Benny Wenda mengeluarkan pernyataan terkait penetapan KKB Papua sebagai organisasi Teroris oleh Pemerintah Indonesia

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Capture youtube dan capture PDF
Benny Wenda: OPM Bukan Kelompok Teroris Tapi Indonesia Negara Teroris, Terkait KKB Papua Teroris. Foto: Benny Wenda dan Logo ULMWP 

Bahkan Pembukaan Konstitusi Indonesia mengakui bahwa, 'Kemerdekaan adalah hak alamiah setiap bangsa [dan] kolonialisme harus dihapuskan di dunia ini karena tidak sesuai dengan Kemanusiaan dan Keadilan.'

Indonesia ingin menggambarkan kami sebagai 'teroris'.

Terorisme adalah penggunaan kekerasan terhadap warga sipil untuk mengintimidasi penduduk untuk tujuan politik.

Inilah yang sebenarnya telah dilakukan Indonesia terhadap rakyat saya selama 60 tahun. Lebih dari 500.000 pria, wanita dan anak-anak telah terbunuh sejak invasi Indonesia.

Indonesia menyiksa rakyat saya, membunuh warga sipil, membakar tubuh mereka, menghancurkan lingkungan dan cara hidup kita.

Jenderal Wiranto, hingga saat ini menjadi menteri keamanan Indonesia, dicari oleh PBB atas kejahatan perang di Timor Leste - karena terorisme.

Seorang pensiunan jenderal Indonesia terkemuka tahun ini merenungkan tentang pemindahan paksa 2 juta orang Papua Barat ke Manado - ini adalah terorisme dan pembersihan etnis.

Bagaimana kita bisa menjadi teroris ketika Indonesia mengirimkan 20.000 pasukan ke tanah kita dalam tiga tahun terakhir?

Kami tidak pernah mengebom Sulawesi atau Jawa.

Kami tidak pernah membunuh seorang imam atau pemimpin Muslim.

Militer Indonesia telah menyiksa dan membunuh para pemimpin agama kami selama enam bulan terakhir.

Militer Indonesia telah membuat lebih dari 50.000 orang mengungsi sejak Desember 2018, membuat mereka mati di hutan tanpa perawatan medis atau makanan.

ULMWP adalah anggota Melanesian Spearhead Group, duduk mengelilingi meja bersama Indonesia.

Kami menghadiri pertemuan PBB dan mendapat dukungan dari 84 negara untuk mempromosikan hak asasi manusia di Papua Barat.

Ini bukanlah tindakan teroris. Ketika 84 negara mengakui perjuangan kami, Indonesia tidak dapat mencap kami sebagai 'teroris'.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved