KETIKA Pasangan Lansia Divaksin: Kakek Sehat Bugar, Sang Istri Malah Alami Efek Ini
Istrinya yang berusia 60 tahun tersebut, kata dia, sehari-harinya adalah sebagai ibu rumah tangga biasa.
Kondisi sebaliknya justru terjadi pada dirinya, dia mengatakan tidak merasakan efek sakit apa-apa setelah divaksin, justru saat ini kondisinya malah semakin bugar.
Dia mengatakan, bersama sang istri dirinya divaksin di sebuah rumah sakit di kota Serang atas rekomendasi babinsa setempat.
Dia divaksin pada tanggal 17 Mei lalu dan akan mendapat giliran vaksin kedua pada 10 Agustus mendatang. Namun dia lupa vaksin jenis apa yang dipakai.
"Ini sudah dapat SMS dapat panggilan vaksin kedua 10 Agustus," kata dia.
Di depan forum, Achro menanyakan apakah kondisi yang dialami istrinya tersebut efek dari vaksin atau bukan.
Dokter: baru pertama kali dengar efek jadi pelupa...
dr Yuni Adriani, dokter yang mengisi forum tersebut kemudian memberikan penjelasan prihal keluhan dari Achro. Menurut dia kasus seperti ini baru pertama kali dia ketahui.
"Saya pertama kali dengar efek samping pelupa, biasanya demam, pusing, pegal, mungkin karena kurang konsentrasi pak," kata Yuni menjawab pertanyaan Achro.
Dokter yang bertugas sebagai Paur Perwira Pemeriksaan Kesehatan Kostrad di Makostrad Jakarta itu kemudian meminta Achro untuk mengobservasi istrinya hingga beberapa minggu ke depan, jika pelupanya terus muncul, bisa dikonsultasikan langsung kepada dokter.
Ditemui seusai kegiatan, Yuni mengatakan seusai vaksin memang biasanya muncul efek samping, yang paling umum adalah pegal-pegal, pusing hingga demam. Tapi efek tersebut akan hilang dalam satu atau dua hari.
Usia lanjut, risiko jadi pelupa tinggi
Sementara untuk keluhan yang disampaikan Achro, Yuni mengatakan kemungkinan adalah karena faktor usia karena sudah 60 tahun.
"Sekarang kita lihat juga dari faktor usia bagaimana, saya tanya 60 tahun, sudah usia lanjut, bisa jadi faktor risiko juga jadi pelupa, jadi karena kebetulan sudah divaksin jadi orang itu mengaitkan efek damping," kata Yuni.
Yuni mengatakan, vaksin untuk lansia saat ini sebetulnya aman karena sudah teruji secara klinis. Asal calon penerima vaksin dalam kondisi sehat.
"Misalnya untuk yang punya riwayat darah tinggi, harus dalam kondisi normal, tekanannya kurang dari 140/90," itu yang disarankan," kata dia.
