LAPOR PAK MENKES: Pasien Tabrakkan Ini Tewas karena Ditolak RS, Alasan IGD Penuh Pasien COVID-19
Dalam ceritanya, sang ayah sempat ditolak beberapa rumah sakit (RS) di Kudus, Jawa Tengah karena penuh pasien Covid-19.
Dari RS itu, Dony kembali mendatangi RS yang lain, tapi penolakan kembali diterimanya.
"Saya putuskan membawa papa saya ke RS Loekmono Hadi. Tetapi di sana juga ditolak dengan alasan yang sama yaitu penuh pasien Covid," tutur Dony.
Hingga Dony kembali mencoba mendatangi 2 RS di Kudus yang lain, yang juga menolak.
"Saya mencoba mencari RS lain dan ketemu di RSI Sunan Kudus tetapi di sana juga ditolak. Semakin bingung, saya coba bawa ke RS Kartika Kudus. "
"Sesampainya di sana, RS juga tidak bisa menangani papa saya karena keterbatasan alat," ungkap Dony.
Lebih dari 1 Jam, Baru Mendapat RS di Luar Kota
Lanjut Dony, lebih dari 1 jam, ia mencari RS yang mampu menangani ayahnya.
Ia pun menelepon sang kakak, Linda untuk dibantu mencari RS di luar kota Kudus.
Akhirnya, Dony bisa menemukan RS yang bisa segera menangani ayahnya di Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Lima menit kemudian saya mendapat kabar dari kakak saya bahwa ada RS Elisabeth Semarang yang bisa menerima pasien," tutur Dony.
Sampai di RS tersebut, ayah Dony bisa mendapat pemeriksaan dari tenaga kesehatan.
Kondisi Semakin Buruk, Ayah Meninggal Dunia
Setelah dicek, kata Dony, kondisi sang ayah sudah sangat menurun.
"Ternyata papa saya mengalami cedera pada kepala yang cukup parah dan harus segera dioperasi."
"Tapi karena terlalu lama di jalan dan terlambat mendapat penanganan, papa saya harus dirawat di ruang ICU terlebih dahulu, sampai kondisinya stabil untuk bisa di operasi," tuturnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pasien-tewas-usai-ditolak-rs.jpg)