Kesaksian Harmoko, Mengapa Setiap Memancing Soeharto selalu Dapat Ikan Besar, Benarkah Settingan?
Inilah kesaksian Harmoko, mengapa Soeharto selalu dapat ikan besar kala memancing. Benarkah hanya settingan seorang presiden?
Saat masih menjabat sebagai presiden, Soeharto sering mengajak pejabat dalam negeri dan keluarganya untuk melakukan hobi tersebut.
Presiden Kedua RI itu juga diketahui ahli dalam hal tersebut, karena kerap mendapatkan ikan-ikan besar, yang agak susah dilakukan pemancing awam.
Gosip pun beredar tentang bantuan dari anggota Marinir TNI AL yang berada di bawah perahu setiap kali Pak Harto memancing, untuk mengikatkan ikan-ikan di mata kail sang presiden, agar terkesan ikan tersebut adalah hasil tangkapan Soharto.
Mantan Menteri Penerangan Harmoko dalam buku "Pak Harto The Untold Stories" menjawab fakta di balik isu yang banyak beredar di masyarakat itu.
Baca juga: VIDEO- Menteri Penerangan Era Orde Baru Harmoko Wafat, Sosok yang Minta Soeharto Mundur dari Jabatan
Baca juga: Harmoko Mantan Menteri Penerangan Meninggal Dunia, Hasil Swab PCR Terakhir Positif Covid-19
Pada tahun 1987, saat Harmoko masih menjabat sebagai Menteri Penerangan.
Ia pernah diajak sang untuk menemani presiden melakukan hobi tersebut, bersama dengan pejabat lainnya seperti Fuad Hasan, Bustanil Arifin, dan Ismail Saleh.
Harmoko menjelaskan, bahwa dalam kesempatan itu, ia coba mengklarifikasi mengenai keberadaan marinir di bawah kapal untuk membantu hobi presiden.
"Lihat saja nanti," jawab Soeharto.
Mantan wartawan itupun akhirnya dapat membuktikan, bahwa gosip keberadaan Marinir adalah sama sekali tidak benar. Soeharto mampu menangkap ikan besar karena memang ahli dalam hal tersebut, dan sabar.
Sebelum Bu Tien Wafat, Soeharto Alami 3 Peristiwa Tak Biasa, Ada Hujan Badai hingga Tatapan Kosong
Sebelum istrinya, Siti Hartinah atau yang biasa disapa Tien Soeharto wafat, ternyata Soeharto sempat mengalami sejumlah peristiwa yang tak biasa.
Soeharto sendiri merupakan Presiden Kedua Republik Indonesia.
Era Orde Baru, atau kepempinan Soeharto dimulai pada menjelang berakhirnya dekade 60-an.
Sejak saat itu, Soeharto pun terus berkuasa selama 32 tahun.
Soeharto menjadi presiden seusai Soekarno turun dari jabatannya sebagai presiden yang pertama.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/presiden-soeharto-saat-aktifitas-memancing.jpg)