Kesaksian Harmoko, Mengapa Setiap Memancing Soeharto selalu Dapat Ikan Besar, Benarkah Settingan?
Inilah kesaksian Harmoko, mengapa Soeharto selalu dapat ikan besar kala memancing. Benarkah hanya settingan seorang presiden?
Saat menjadi presiden, Soeharto tentu saja bertemu dengan banyak orang.
Seorang pengelola restoran, Hioe Husni Wirajaya menceritakan pengalamannya saat bertemu Soeharto.
Termasuk saat Soeharto mengalami peristiwa yang tidak biasa menjelang wafatnya sang istri, Tien.
Kisah itu diceritakannya dalam buku berjudul "Pak Harto The Untold Stories".
Dalam buku, Hioe mengaku pernah menemani Soeharto mengunjungi Pulau Tunda, pada 26 April 1995.
Saat itu, Soeharto baru saja selesai menjalankan salat Jumat.
Baca juga: Harmoko Mantan Menteri Penerangan Meninggal Dunia, Hasil Swab PCR Terakhir Positif Covid-19
Baca juga: Harmoko Dimakamkan di TMP Kalibata, Kenangan Palu Patah di Sidang Paripurna Pengangkatan Soeharto
Begitu sampai di Pulau Tunda, Soeharto langsung memancing saat sore hari.
Tak membutuhkan waktu lama, Soeharto berhasil mendapatkan dua ekor kakap merah berukuran besar.
Namun, tiba-tiba saja muncul hujan yang disertai angin kencang, dan cuaca pun gelap.
Seketika mereka pun menghentikan kegiatan memancing itu.
"Pada saat itu arus bawah laut juga deras, sehingga dari kapal Lemuru yang beliau gunakan memancing, Pak Harto pindah ke Kapal Madrim yang lebih besar, dan saya ikut bersamanya,"kata Hioe.
Namun, peristiwa yang tidak biasa kembali terjadi.
Saat akan mandi, Soeharto tiba-tiba kehabisan air.
"Pak Harto tidak marah, beliau hanya meminta diberi air Aqua untuk melap tubuh. Saya menduga ada yang tidak sengaja atau lupa mematikan keran wastafel ketika mencuci tangan pada saat Bapak sedang memancing tadi,"ujar Hioe.
Tidak hanya itu, saat akan makan malam bersama para pejabat lainnya, termasuk Kepala Desa Tunda, genset di kapal tersebut tiba-tiba mati.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/presiden-soeharto-saat-aktifitas-memancing.jpg)