Baharudin Tewas Dalam Kasus Penembakan Haji Permata, Polisi Sudah Periksa Keluarganya Sebagai Saksi
Abang kandung dan istri almarhum Baharudin, yang ikut tewas saat penembakan Haji Permata, Jumat (9/7/2021) diperiksa Polda Riau sebagai saksi
Penulis: Rizky Armanda | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-Anggota keluarga Baharudin, pria yang ikut menjadi korban tewas dalam kasus penembakan pengusaha asal Batam, Haji Permata yang diduga dilakukan petugas Bea Cukai, diperiksa penyidik Ditreskrimum Polda Riau.
Pemeriksaan berlangsung pada Jumat (9/7/2021) kemarin.
Ada 2 orang anggota keluarga Baharudin yang diperiksa sebagai saksi, yakni abang kandung dan istri almarhum.
Para saksi didampingi kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution. Abang kandung dan istri almarhum Baharudin, menjalani pemeriksaan sekitar 5 jam oleh penyidik.
Disebutkan Razman, pemeriksaan ini buntut dari aduan pihaknya terkait kejanggalan terhadap meninggalnya Baharudin.
Baca juga: Baharudin Ikut Tewas Saat Penembakan Haji Permata, Keluarga : Ditembak ya, Bukan Tembak-menembak
Baca juga: Pemilik Hotel Oasis Batam Haji Permata Ditembak di Perairan Riau, Ini Kata Polisi, Terkait Bea Cukai
"Dengan adanya pemeriksaan ini, kami yakin penyelidikan kembali berjalan. Kita berharap kasus ini cepat menemui titik terang, pelaku dan aktor intelektualnya cepat tertangkap," sebutnya.
Razman membeberkan, pemeriksaan yang dilakukan penyidik, yaitu perihal kronologis kejadian meninggalnya korban.
Mulai dari bagaimana bisa bersama kelompok H Permata yang disergap petugas Bea Cukai, tertembak di bagian kepala, hingga menjalani proses perawatan yang akhirnya nyawa Baharudin tak tertolong.
Bahkan kata Razman, penyidik Ditreskrimum Polda Riau mempersilahkan pihaknya jika ingin menghadirkan saksi-saksi lain untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca juga: Polda Riau Kembali Periksa Petugas Bea Cukai Terkait Penembakan Pengusaha Batam Haji Permata
Baca juga: VIDEO: Kepala BC Tembilahan Diperiksa Polda Riau Terkait Tewasnya Haji Permata
Namun lantaran adanya kebijakan PPKM ditengah pandemi covid-19, Razman memilih untuk menghadirkan saksi lain itu sekitar 2 pekan lagi.
"Intinya kami selaku kuasa hukum ingin, siapa pelaku pembunuhnya terungkap," tegasnya.
Razman menyatakan, pihaknya akan menghadirkan saksi inti di pemeriksaan berikutnya.
Dimana saksi ini dinilainya, adalah orang yang berada di lokasi kejadian, dan mengetahui persis bagaimana peristiwa tersebut.
Saksi ini disebutkannya, juga sempat memangku Baharudin setelah kepalanya tertembak.
"Ini saksi mahkota, mereka masyarakat yang melihat langsung kejadian itu. Kalau polisi perlu, saksi ahli kita juga akan siapkan," ungkap dia.
Razman berharap, keluarga H Permata juga bisa ikut berjuang untuk mengungkap kasus ini. Sebab dia menduga ada pelanggaran SOP oleh petugas bea dan cukai hingga menembak para korban tersebut.
Baca juga: Ditembak Petugas Bea Cukai, 5 Peluru Bersarang Di Dada Haji Permata Satu Lagi Di Kepala Kapten Kapal
Baca juga: Polda Riau Dalami SOP Petugas BC Tembak Rombongan Haji Permata, Dua Orang Meninggal Dunia
"Keliatannya sudah mengarah ke satu orang yakni penembak. Namun pasti ada yang menyuruh dan ini pasti berantai. Aktor intelektualnya harus terungkap. Ini prestasi bagi Polda Riau jika terungkap," terang Razman.
Sebelumnya pengacara kondang itu menerangkan, dalam peristiwa ini, Baharudin murni adalah korban. Ditegaskannya, Baharudin bukanlah anggota atau anak buah dari Haji Permata.
"Baharudin itu menjadi korban penembakan. Hingga kita menilai kematiannya tak wajar. Kenapa tak wajar, karena dia tidak terlibat dalam kasus yang katanya Haji Permata itu," urai Razman.
Kata dia, Baharudin notabenenya hanyalah masyarakat biasa pemilik pancung, yang sehari-hari digunakan untuk transportasi mengantar orang menyeberang.
Kemudian hari peristiwa nahas itu, sebelumnya Baharudin dihubungi oleh Basir yang merupakan ajudan dari Haji Permata.
Dalam percakapan yang juga diketahui oleh istri Baharudin, Neni, dan abang kandungnya Syamsir, bahwa Basir meminta Baharudin membuatkan 40 nasi bungkus.
Namun nasi belum masak, Basir kembali menghubungi Baharudin untuk datang dan mengambil uang pemesanan nasi tersebut.
"Jadi Baharudin pergi menjumpai Basir. Tapi bukan mendapat uang tadi, malah Haji Permata dan rombongan langsung naik ke kapal Baharudin. Rupanya sebelumya sudah ada kejar mengejar antar Beca Cukai dan kelompok H Permata tadi. Mereka tertangkap dan ditembak," sebutnya.
"Ditembak ya, bukan tembak-menembak. Sebab tidak ada perlawanan tembakan dari kapal yang dikemudikan Baharudin. Kalau tembak menembak pasti ada senjata dong di atas kapal itu," sambung dia.
Sebelumnya, sekitar 2 pekan lalu, keluarga Baharudin mendatangi Polda Riau untuk mempertanyakan perkembangan penanganan kasus yang menewaskan almarhum.
"Iya, keluarga Baharudin datang nanya progres (penanganan kasus)-nya," sebut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan.
Kombes Teddy memastikan, penanganan kasus penembakan ini, masih terus berjalan.
(tribunpekanbaru.com/rizky armanda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kuasa-hukum-keluarga-baharudin-razman-arif-nasution2.jpg)