Tunjuk Dirinya Sendiri jadi PM Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing sampaikan Pesan Ini ke Masyarakat
Myanmar dipastikan dua tahun kedepan masih di bawah kendali militer. Itu setelah Jenderal Min Aung Hlaing menunjuk dirinya sendiri sebagai PM
Kendati demikian, menurut laporan BBC, lusinan tenaga kesehatan ditangkap dan banyak yang bersembunyi sejak kudeta.
Sejumlah orang mengaku, militer mangusir mereka saat ingin berobat ke rumah sakit.
Baca juga: Di Tengah Kudeta Militer, Rusia Tetap Berkomitmen Menjual Senjata ke Junta Militer Myanmar
Akses oksigen juga dibatasi hingga banyak orang yang meninggal dunia terkait Covid-19 di rumah.
Setelah militer merebut kekuasaan pada Februari, darurat nasional selama satu tahun diberlakukan.
Namun aksi penolakan oleh warga sipil secara nasional terus berlanjut, hingga puluhan ribu pekerja dipecat atau mogok.
"Saya berjanji untuk mengadakan pemilihan multi-partai tanpa gagal," ujar Jenderal Min Aung Hlaing.
Belum jelas partai-partai yang dimaksud, namun Jenderal Min Aung Hlaing menyebut partai Aung San Suu Kyi yakni Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) adalah "ekstremis".
Baca juga: Covid-19 Renggut Nyawa Penasihat Senior Aung San Suu Kyi,Terinfeksi di Penjara Myanmar, Mati Tragis
Aung San Suu Kyi telah ditahan sejak kudeta dan menghadapi berbagai tuduhan kriminal.
Aktivis hak asasi manusia di Burma, Aung Kyaw Moe menilai bahwa janji jenderal militer itu adalah kebohongan.
"(Janji pemilu) adalah kebohongan dan itu tidak akan terjadi, rakyat Myanmar tidak akan mempercayai janji semacam itu," ujarnya.
Sumber Tribunnews.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/min-aung-hlaing-panglima-angkatan-bersenjata-myanmar.jpg)