Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kasus Penganiayaan Karyawan Angel's Wing Naik ke Penyidikan, Polisi Akan Periksa Terlapor Minggu Ini

Penyidik Polresta Pekanbaru meningkatkan status penanganan dugaan kasus penganiayaan karyawan satu tempat hiburan.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Net
Ilustrasi penganiayaan. Penyidik Polresta Pekanbaru meningkatkan status penanganan dugaan kasus penganiayaan karyawan satu tempat hiburan. 

Dirinya mengungkapkan, berdasarkan hasil penyelidikan, dengan dilakukan pemeriksaan atau introgasi terhadap saksi pelapor, terlapor dan saksi lainnya, maka kasus ini ditingkatkan ke penyidikan.

"Pelapor dan terlapor termasuk sudah kita mintai keterangan dalam bentuk introgasi. Setelah itu, perkara ini sudah kita tingkatkan ke tahap penyidikan, sekarang sudah berjalan," tutur Juper.

Dikatakan Juper, pihaknya sudah melakukan pemanggilan terhadap terlapor DT pada Kamis (22/7/2021).

DT datang ke Mapolresta Pekanbaru untuk menjalani pemeriksaan. Namun baru 2 pertanyaan, termasuk ditanyai kondisi kesehatan, DT pun mengaku sedang tidak sehat.

Pemeriksaan hari itu akhirnya ditutup. Terlapor pun pergi meninggalkan Mapolresta Pekanbaru dan pergi menuju ke rumah sakit.

Kondisi DT yang sedang sakit diungkapkan Juper juga sesuai dengan surat keterangan dokter yang diterima pihaknya.

Ditanyai kapan DT akan diperiksa lagi, Juper menyatakan pihaknya akan memanggil yang bersangkutan dalam waktu dekat.

"Kita juga masih periksa saksi lainnya 2 orang lagi hari ini. Setelah ini baru kita panggil lagi terlapor. Mungkin setelah pemeriksaan saksi yang 2 ini, dalam waktu dekat ini akan segera kita panggil, minggu-minggu ini," urai Juper.

Selain DT, pihaknya dijelaskan Juper, sedang menyelidiki pelaku lain.

"Memang ada 1 orang lagi (terduga pelaku), memang tidak terlihat jelas dalan rekaman (CCTV) karena gelap, yang terlihat baru terlapor. Namun pengakuan pelapor yang melakukan penganiayaan lebih dari 1 orang pada saat kejadian subuh di Angel's Wing," ujar Kasat Reskrim.

Disinggung apakah terlapor ketika melakukan penganiayaan dalam kondisi mabuk, Juper mengaku tak tahu pasti.

Termasuk saat ditanyai tentang ada informasi soal orang yang sempat mengeluarkan senjata api (senpi), ia menyatakan tidak ada dan tak ada di rekaman CCTV.

"Murni kita lihat penganiayaan. Yang mengeluarkan senpi, sudah kita cek di rekaman CCTV, tidak ada," jelasnya.

"Kita tidak tahu (apakah mabuk atau tidak). Kita kan dilaporkannya tidak saat itu, kejadian tanggal 15, kita dilaporkan tanggal 17. Sudah 2 hari setelah kejadian. Jadi kita tidak tahu pada saat kejadian dia (terlapor) mabuk atau tidak," pungkas Juper. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda).

Berita Pekanbaru lainnya

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved