Kisah Nasir, Buruh di Siak Jemput Beras Bantuan PPKM Tapi Ditolak,Ternyata Dia Berhak Karena. . .
Nasir, buruh di Siak yang ditolak petugas kelurahan saat mengambil beras bantuan PPKM ternyata berhak mendapat bantuan tersebut
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Masih ingat kisah Pak Nasir? Buruh di Siak ini ditolak petugas kelurahan saat mengambil beras bantuan PPKM.
Ternyata keluarganya berhak menerima bantuan.
Karena diketahui ternyata istrinya terdaftar sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), sehingga berhak mendapatkan bantuan beras PPKM.
“Memang ada kesalahpahaman waktu itu, sebab Pak Nasir membawa KTP anaknya, sedangkan yang terdaftar adalah almarhumah istrinya, sehingga saat KTP dicocokkan dengan daftar nama penerima tidak ketemu,” kata Kepala Dinas Sosial Siak Wan Idris, Selasa (10/8/2021).
Kepada Trinunpekanbaru.com Wan Idris menguraikan kronologis kejadian saat Nasir pulang dengan tangan hampa dari kantor lurah Kampung Rempak, 27 Juli 2021 lalu.
Kejadian itu bermula dari pembagian Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang disalurkan Bulog untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
Penyaluran dilakukan di kantor Lurah Kampung Rempak, Kecamatan Siak.
“Pak Nasir datang ke kantor lurah ingin mengambil bantuan. Kemudian Nasir menyerahkan KK dan KTP, KTP tersebut atas nama Dani Iskandar,” urai Wan Idris.
“Selanjutnya petugas mencocokkan daftar nama dengan KTP Nasir. Setelah petugas mencari nama di daftar itu dan membolak balik berkas tidak ditemukan atas nama Dani Iskandar,” sambung Wan Idris.
Menurut Wan Idris, saat itu Nasir tetap ngotot untuk mengambil haknya.
Namun, Nasir tidak menyebutkan bahwa ia datang untuk menerima bantuan atas nama almarhumah istrinya.
“Karena kebingungan akhirnya Nasir pulang kerumah dan diwawancarai oleh media,” kata dia.
Menjelang selesai penyaluran di kelurahan Kampung Rempak tersebut, tinggal dua nama lagi yang belum mengambil bantuan.
Kemudian, petugas menelepon pendamping PKH untuk mengecek dan mengajak yang bersangkutan agar segera datang ke kantor lurah untuk mengambil beras.
Ternyata salah satu nama yang belum mengambil adalah atas nama almarhumah istri Nasir.
“Kemudian petugas menelepon anak dari Nasir yakni Dani Iskandar untuk mengambil bantuan tersebut,” ucapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/nasir-bhl-di-siak.jpg)