Presiden Jokowi Langsung yang Minta, Harga Tes PCR Diturunkan dan Hasil Tes PCR Harus Lebih Cepat
Presiden Jokowi langsung yang meminta agar harga tes PCR diturunkan dan hasil tes PCR harus sudah diketahui 1x24 jam. Ini alasannya
TRIBUNPEKANBARU.COM- Presiden langsung yang meminta agar hasil PCR untuk Covid-19 bisa diketahui lebih cepat.
Presiden Joko Widodo meminta hasil tes polimerase rantai ganda sudah harus diketahui 1x24 jam.
Menurut Jokowi, penanganan pandemi Covid-19 membutuhkan kecepatan.
Karena itu Presiden meminta agar hasil PCR sudah harus diketahui lebih cepat.
Tidak hanya hasilnya yang cepat, Presiden juga meminta harga tes PCR Covid-19 harus diturunkan
Harapan tersebut disampaikan Presiden lewat siaran YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (15/8/2021).
Presiden Joko Widodo meminta hasil tes polimerase rantai ganda atau PCR untuk Covid-19 bisa keluar selambat-lambatnya dalam 1x24 jam.
Ia menegaskan, penanganan pandemi Covid-19 membutuhkan kecepatan.
Baca juga: Gagal Kibarkan Bendera Di Istana Karena Hasil PCR, Paskibra Ini Tolak Kibarkan Bendera Di Sulbar
"Saya juga minta tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1x24 jam. Kita butuh kecepatan," kata Jokowi
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyatakan telah menginstruksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menurunkan harga tes PCR untuk Covid-19.
Presiden mengatakan, menurunkan harga tes PCR merupakan salah satu cara untuk memperbanyak pengetesan (testing) kasus.
"Saya berbicara dengan Menteri Kesehatan mengenai hal ini, saya minta agar biaya tes PCR berada di kisaran Rp 450.000-Rp 550.000," ujarnya.
Pada Oktober 2020, Kementerian Kesehatan menetapkan batas atas harga pemeriksaan PCR di laboratorium swasta sebesar Rp 900.000.
Namun, dalam praktiknya, masih banyak yang mematok tarif di atas Rp 1 juta, terutama jika hasilnya bisa diterima dalam waktu 24 jam.
Baca juga: Warga Luar Provinsi Harus Ada Tes PCR dan Sertifikat Vaksin, PPKM Level 4 Pekanbaru Ketat hingga RW
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, di Jakarta, Sabtu (14/8/2021), mengatakan, dibandingkan India, biaya tes PCR di Indonesia jauh lebih mahal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/presiden_jokowi_saat_umumkan_perpanjang_ppkm_level_4.jpg)