Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sosok Anwar Ibrahim, Kandidat Pengganti Muhyiddin Yassin Jadi PM Malaysia, Mantan Napi dan Oposisi

Anwar Ibrahim merupakan politkus Malaysia yang diisukan akan menjadi pengganti Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Editor: Muhammad Ridho
istimewa
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Pemimpin Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim 

Mohamad Redzuan Yusof, menteri di kantor PM, mengonfirmasi kepada AFP bahwa Muhyiddin telah mengajukan pengunduran dirinya dan diterima.

Muhyiddin dilaporkan akan berpidato untuk masyarakat pada Senin malam waktu setempat.

Belum jelas siapa yang akan menjadi pengganti Muhyiddin, sedangkan menggelar pemilu nyaris tidak mungkin karena pandemi Covid-19 dan penurunan ekonomi.

"Penggantinya adalah dugaan bagi siapa pun," kata Oh Ei Sun, analis di Singapore Institute of International Affairs, dikutip dari AFP.

Raja Malaysia secara konstitusional dapat menunjuk perdana menteri, dan dia berhak menilai siapa yang mendapat dukungan cukup dari anggota parlemen.

Isu Anwar Ibrahim jadi kandidat pengganti Muhyiddin Yassin

Sudarnoto menyebut ada beberapa kemungkinan skenario dan nama yang potensial untuk menggantikan PM Muhyiddin Yassin.

Pertama adalah Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob.

Akan tetapi menurutnya ini sangat tergantung kepada UMNO atau United Malay National Organization, yaitu partai politik yang menjadi tulang punggung Malaysia, pemilik 39 anggota parlemen dan Partai Bersatu, pemilik 31 anggota parlemen.

“Skema ini arahnya adalah tetap mempertahankan pemerintahan koalisi Pekatan Nasional dan yang diganti hanya PM nya saja,” ujar Sudarnoto.

Menurutnya sikap UMNO tentu akan diarahkan kepada dua pilihan.

Pertama tetap mempertahankan pemerintah koalisi dengan menyetujui dan mendukung naiknya Ismail Sabri sebagai PM, atau mundur dari koalisi menjatuhkan pemerintah dan membentuk kabinet baru.

Jika Ismail yang ditetapkan, maka dia akan menyiapkan pemilu yang tentu konstelasi politiknya bisa berubah menjelang pemilu.

“Yang menjadi pertanyaan apakah mungkin dilaksanakan pemilu dalam situasi berat Pandemi ini? Jika tak mungkin ada Pemilu, maka ada kemungkinan Ismail akan menjadi PM dalam waktu yang lebih lama,” ujarnya.

Jika pilihannya adalah membubarkan pemerintah koalisi Pekatan Nasional, maka Presiden UMNO yakni Ahmad Zahid Hamidi akan mendapatkan peluang setelah dia memastikan mendapatkan suara tambahan dukungan.

“Siapa pendukungnya? Bisa partai-partai yang semula berkoalisi dalam Pekatan Nasional di tambah partai-partai lain dengan memecah partai-partai oposisi yang dipimpin Anwar Ibrahim,” ujarnya.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional itu mengungkapkan Anwar Ibrahim juga mendapatkan peluang.

Namun tantangannya sama seperti yang dihadapi oleh Presiden UMNO yaitu menambah suara dukungan dari partai lain sehingga paling tidak bisa mencapai 113, dukungan sangat tipis seperti yang dimiliki Muhyiddin.

“Beberapa sumber sempat menyebutkan peluang Anwar Ibrahim cukup besar. Bahkan Yang Dipertuan Agung diinfokan cenderung memilih Anwar sebagai PM Ad Interim,” katanya.

Bahkan menurutnya bisa jadi, bukan tokoh yang selama ini muncul dalam kontroversi politik Malaysia.

Diantara tokoh yang sempat muncul di permukaan akhir akhir ini ialah Tengku Razaleigh Hamzah (Ku Li), tokoh senior UMNO.

Dia melakukan kritik kepada Muhyiddin dan ikut mendesak agar Muhyiddin turun.

“Besar kemungkinan dia bisa diterima oleh banyak kalangan,” kata Sudarnoto.

“Semua, pada akhirnya tergantung kepada Raja Yang Dipertuan Agung siapa sebetulnya yang akan menggantikan Muhyiddin dan dengan skenario lain di luar skenario di atas,” lanjutnya.

https://www.tribunnewswiki.com/2019/09/21/pernah-dipenjara-karna-kasus-sodomi-anwar-ibrahim-tetap-warisi-jabatan-perdana-menteri-malaysia?page=all

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved