Permintaan Taliban Dipenuhi Pemerintah Iran, Kirim Minyak dan Gas ke Afghanistan
Pemerintah Iran memenuhi permintaan penguasa baru Afghanistan, Taliban untuk mengirim minyak dan gas.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pemerintah Iran memenuhi permintaan penguasa baru Afghanistan, Taliban untuk mengirim minyak dan gas.
Iran telah mengekspor miyak dan gas (migas) ke Afghanistan beberapa hari lalu.
Hal itu menyusul permintaan dari Taliban, kata Serikat Pengekspor Produk Minyak, Gas dan Petrokimia Iran, Senin (23/8/2021).
Kelompok Muslim Sunni merebut kekuasaan di Afghanistan pekan lalu.
Baca juga: Taliban Ultimatum Pasukan Asing, Tak Ada Perpanjangan Waktu Evakuasi, Militer Asing Harus Keluar !
Baca juga: Bukan Taliban, AS Kini Takut dengan ISIS-K di Afganistan, Joe Biden Sebut Mereka Nyata
Baca juga: Siap Rebut Lembah Panjshir, Taliban Bakal Perang Besar dengan Militan Afganistan
Ketika Amerika Serikat dan sekutunya menarik pasukannya setelah perang 20 tahun.
Harga bensin di Afghanistan mencapai $900 per ton pekan lalu karena banyak warga Afghanistan yang panik keluar dari kota.
Takut akan pembalasan dan kembalinya versi keras hukum Islam yang diberlakukan Taliban ketika berkuasa dua dekade lalu.
Untuk mengatasi lonjakan harga, pemerintah baru Taliban meminta Iran untuk menjaga perbatasan tetap terbuka bagi para pedagang.
"Taliban mengirim pesan ke Iran dengan mengatakan 'Anda dapat melanjutkan ekspor minyak bumi'," kata Hamid Hosseini, anggota dewan dan juru bicara serikat Iran di Teheran kepada Reuters.
Dia menambahkan beberapa pedagang Iran telah berhati-hati karena masalah keamanan.
Ekspor Iran dimulai beberapa hari yang lalu, setelah Taliban memotong tarif impor bahan bakar dari Iran hingga 70 persen, tambah Hosseini.
Dia menunjukkan dokumen resmi dari organisasi Bea Cukai Afghanistan.
Ekspor utama Iran ke Afghanistan adalah bensin dan minyak gas.
Iran mengekspor sekitar 400.000 ton bahan bakar ke tetangganya dari Mei 2020 hingga Mei 2021.(*)
