Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berani Masuk sama Saja Mengantar Nyawa, Inilah Lembah Panjshir yang Sulit Ditembus Taliban

Taliban dan Uni Soviet tak mampu menembus Lembah panjshir. Siapa yang berani masuk sama saja mengantar nyawanya. jadi benteng Militan Afganistan

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh David Mark dari Pixabay
(ilustrsi lembah) berani masuk ke lembah Panjshir sama saja mengantar nyawa 

Meski begitu, mereka mengeklaim berusaha mengedepankan negosiasi daripada harus memerangi kelompok yang dikumpulkan pemerintahan yang tersisa itu.

Klaim itu muncul setelah di malam sebelumnya, kedua kubu terlibat konflik sengit. Milisi mengatakan mereka berhasil bergerak maju.

Sementara di sisi lain, mantan wakil presiden Amrullah Saleh menekankan gempuran yang mereka berikan masih cukup kuat.

Juru bicara milisi Zabihullah Mujahid di Twitter menyatakan, mereka sudah melakukan pengepungan dari tiga sisi dekat Lembah Panjshir.

Baca juga: Permintaan Taliban Dipenuhi Pemerintah Iran, Kirim Minyak dan Gas ke Afghanistan

"Imarah Islam berusaha menyelesaikan isu ini secara damai," klaim Mujahid sebagaimana diberitakan AFP Senin (23/8/2021) seperti yang dikutip dari Kompas.com

Sementara kelompok perlawanan membantah klaim itu, dan mengaku berhasil memberi serangan kejutan yang membuat Taliban mundur.

Klaim keduanya jelas tidak bisa diverifikasi media mana pun dikarenakan kontuk medannya yang begitu menantang.

Panjshir, yang dikenal karena tidak bisa ditembus Taliban maupun Uni Soviet, merupakan benteng terakhir kaum perlawanan.

Mereka berkumpul di sana di bawah komando Ahmad Massoud, putra pemimpin mujahidin terkenal Ahmed Shah Massoud.

Saleh, yang mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sah, terabadikan dalam foto tengah berbicara dengan Massoud.

Lembah itu dijaga oleh ngarai sempit. Membuat jalan masuk atau keluar menjadi sangat sulit untuk orang luar.

Jika ada yang nekat melewatinya dan mencoba melancarkan serangan, mereka hanya akan jadi mangsa empuk pasukan yang ditempatkan di tebing.

Baca juga: Taliban Ultimatum Pasukan Asing, Tak Ada Perpanjangan Waktu Evakuasi, Militer Asing Harus Keluar !

Juru bicara Front Perlawanan Nasional menuturkan, mereka siap untuk berkonflik namun berusaha memakai pendekatan negosiasi.

"Syarat kesepakatan damai adalah desentralisasi -- sebuah sistem yang menjamin keadilan sosial, kesetaran, hak, dan kebebasan untuk semua," papar Nazary.(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved