Terungkap, Ternyata Amerika Serikat yang Berikan Jalan bagi Taliban untuk Kuasai Afganistan
Tak banyak yang tahu. Tenyata AS dan Taliban sudah melakukan komunikasi. Hal itu yang bikin Taliban semakin mudah menguasai Afganistan.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Mengejutkan, ternyata kejatuhan Afganistan ke tangan Taliban sudah seperti direncanakan.
Amerika Serikat sudah menjalin komunikasi dengan Taliban terkait dengan rencana penarikan pasukan AS.
Dengan begitu secara tidak langsung, AS seperti sudah memberi sinyal kapan mereka hengkang dari Afganistan dan tentu saja menjadi peluang bagi Taliban untuk masuk.
Selain itu, AS juga dengan cepat menarik teknologi mereka yang harusnya menjadi kebutuhan bagi militer Afganistan.
Baca juga: Diburu Taliban & Kini Kabur, Siapa Sosok Zarifa Ghafari? Wali Kota Perempuan Pertama di Afghanistan
Kondisi itu yang menjadikan militer Afganistan seperti tak berkutik ditangan Taliban.
Hal tersebut dibeberkan oleh mantan jenderal bintang tiga yang pernah memimpin pasukan khusus Afghanistan, Sami Sadat.
Dengan kenyataan tersebut, Sadat mengatakan bahwa Afghanistan dikhianati para politikus.
Dia mengatakan, mantan Presiden AS Donald Trump, Presiden AS Joe Biden, dan mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani adalah sebagian dari orang-orang yang mengkhianati negaranya dan melemparkan Afghanistan ke cengkeraman Taliban.
Pernyataan tersebut ditulis Sadat dalam opini yang diterbitkan oleh The New York Times pada Rabu (25/8/2021).
Dia menambahkan, perang yang terjadi di Afghanistan bukanlah konflik lokal, melainkan perang internasional dengan banyaknya militer yang terlibat.
Baca juga: Warga Afghanistan di Bintan Ini Ceritakan Kekejaman Taliban: Ayah Saya Meninggal di Tangan Mereka
“Kami dikhianati oleh politik dan para presiden,” tulis Sadat seperti yang dikutip dari Kompas.com
“Mustahil bagi satu tentara saja, kami, untuk mengambil pekerjaan itu dan berperang. Ini adalah kekalahan militer, tetapi itu berasal dari kegagalan politik,” sambungnya.
Menurut perwira tinggi militer Afghanistan tersebut, jatuhnya Afghanistan sudah terlihat bahkan sebelum Taliban menyerbu Kabul dalam beberapa pekan terakhir.
Menurutnya, kejatuhan Afghanistan disebabkan oleh beberapa faktor sebagaimana dilansir The Indpendent.
Sadat menuturkan, pada Februari 2020, pemerintahan Trump mengikat perjanjian dengan Taliban yang berisi penarikan AS tanpa pembagian kekuasaan antara Taliban dan pemerintah Afghanistan.
Baca juga: Club Bola Wanita Afghanistan Khawatir Mereka Dijadikan Budak Nafsu Milisi Taliban
