Terungkap, Ternyata Amerika Serikat yang Berikan Jalan bagi Taliban untuk Kuasai Afganistan
Tak banyak yang tahu. Tenyata AS dan Taliban sudah melakukan komunikasi. Hal itu yang bikin Taliban semakin mudah menguasai Afganistan.
Menurut Sadat, perjanjian tersebut memberikan semacam “tanggal kedaluwarsa” bagi kehadiran pasukan AS di Afghanistan.
Sehingga Taliban bisa menunggu lalu bergerak merebut Afghanistan kembali begitu pasukan AS pergi.
Setelah itu, pemerintahan Biden melanjutkan rencana penarikan pasukan AS di bawah pemerintahan Trump termasuk penarikan ribuan kontraktor militer untuk mempertahankan pasokan dan teknologi seperti helikopter dan drone.
Padahal, imbuh Sadat, pasokan dan teknologi ini memberi keuntungan bagi tentara Afghanistan atas Taliban.
“Saya sedih melihat Biden dan pejabat Barat menyalahkan tentara Afghanistan tanpa menyebutkan alasan mendasar yang terjadi,” tulis Sadat.
“Perpecahan politik di Kabul dan Washington mencekik tentara dan membatasi kemampuan kami untuk melakukan pekerjaan kami,” imbuh Sadat.
Sadat juga menyalahkan Ghani dan pemerintahnya atas korupsi yang sangat akut di Afghanistan. Dia menyebut korupsi tersebut merupakan tragedi nasional.
Ghani melarikan diri dari negara itu ketika Taliban mendekati Kabul. Dia kabur dengan alasan tak ingin terjadi pertumpahan darah.
“Jika saya tetap tinggal, banyak orang dari bangsa kami akan menjadi martir dan Kabul akan menghadapi kehancuran,” tulisnya di media sosial. Ghani sekarang tinggal di UEA.
Baca juga: Pantas Saja Adik Presiden Afganistan Ini Terima Kehadiran Taliban, Ternyata Punya Aset yang Berharga
Di sisi lain, Biden berkukuh membela keputusannya untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan.
“Pasukan AS tidak bisa dan tidak seharusnya berperang dalam perang yang pasukan Afghanistan saja tidak mau berjuang untuk diri mereka sendiri,” kata Biden dalam sambutannya pekan lalu.
(Tribunpekanbaru.com)
