Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bongkar Tabungan & Meminjam Demi Beli Sehelai Kain, Pria Ini Mendadak Kaya: Terungkap Fakta Kuno

Ia pun sempat pulang menghitung semua tabungannya untuk membeli kain mirip taplak tersebut.

Eva.vn
Lapisan kain yang dibeli Tuan Qin, ternyata kafan sang raja dan permaisuri 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Keberuntungan sepertinya memihak Qin.

Awalnya, Dia hanya iseng datang ke tempat lelang.

Akan tetapi, permulaan itu membuatnya kaya raya.

Pada lelang itu, dirinya membeli sebuah kain yang mirip taplak meja ternyata benda bersejarah China

Semua bermula ketika Qin membeli  kain tersebut seharga Rp 114 juta pada tahun 2005 silam.

Entah mengapa kala itu Qin mengaku ingin sekali membeli kain tersebut.

Ia pun sempat pulang menghitung semua tabungannya untuk membeli kain mirip taplak tersebut.

Baca juga: Pesawat Rimbun Air Yang Hilang Kontak Di Intan Jaya Ditemukan Di 6 KM Dari Bandara Nabire

Baca juga: Iqbal Si Pedofil Tersadis Dalam Sejarah, Begini Kisah Predator Yang Memangsa 100 Nyawa Anak-anak

Bahkan Qin mengaku sampai utang pada tetangganya demi membeli kain unik tersebut.

Hingga akhirnya Qin berhasil membeli kain tersebut.

Setibanya di rumah, Qin langsung meneliti dan mempelajari rahasia di balik kain tersebut.

Ia yakin ada sesuatu di kain tersebut hingga terlihat menarik dan susah dijelaskan dalam kata-kata.

Siapa sangka, kain itu memang menyimpan rahasia yang tak terduga.

Bagaimana tidak, kain tersebut ternyata disulam dengan benang emas.

Baca juga: KISAH Istri yang Sempat Pasrah 4 Kali Keguguran & Kini Hamil: Dulu Minta Suami Nikah Lagi

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Terbatas Digelar, Orangtua Perhatikan Tips Memilih Masker bagi Anak

Tak hanya itu, ada tulisan kitab suci bak mantra yang dibuat secara manual dan sangat rumit di kain emas itu.

Merasa belum puas,  Qin lantas meminta bantuan Grand Master Huang Dao dari Asosiasi Buddhis Tiongkok untuk memahami isi kitab suci dalam kain tersebut.

Siapa sangka, hasil analisa sang ahli lahi-lagi membuat  Qin terkejut.

Mengutip dari eva.vn, sang ahli menjelaskan jika kain mirip taplak tersebut adalah kain kafan raja.

Ya, kain tersebut digunakan untuk menutupi jenazah raja Qianlong .

Sementara tulisan suci yang disulam di atasnya bertuliskan 'Dala Ni Sutra' yang dikenal sebagai 'Mantra Pengasih Agung'.

Nilai dari kain dan sulaman itu bisa dikatakan tidak ternilai harganya.

Baca juga: Siapa Orang yang Ngaku Pegawai, Terima Uang Rp650 Juta dari Mantan Bupati Mursini? KPK Lakukan Ini

Baca juga: UPDATE Pesawat Rimbun Air Hilang: Hape Pilot Aktif tapi Tak Diangkat saat Dihubungi

Merasa memiliki harta karun,  Qin langsung menjual kain tersebut dan berharap mendapatkan untung besar.

Dan benar, di tahun 2008  Qin menjual kain tersebut pada seorang wanita yang tak ingin disebut namanya.

Tak main-main dari wanita tersebut, kain milik Qin ini dibeli seharga Rp 145 miliar.

Siapa sangka dua tahun kemudian, kain tersebut dijual sang wanita dengan harga yang lebih mahal yakni Rp 287 miliar.

Sontak kenaikan harga kain tersebut membuat publik semakin penasaran.

Melihat kenaikan harga kain tersebut, para ahli puin menjelaskan alasan detailnya.

Pertama ahli menjelaskan jika kain tersebut dibuat dengan adanya tulisan kitab suci dengan sangat rumit.

Bahkan bagian luar kain tersebut dibuat dari tanduk rusa.

Bagian bawahnya adalah ekor antelop tibet.

Semua bahan yang ada dalam kain tersebut adalah sangat langka dan sulit ditemukan.

Sementara itu, bagian dalam kain terbuat dari sutra tenunan tangan murni yang bernilai tinggi.

Proses pembuatannya pun lama hingga membutuhkan waktu kurang lebih 3 tahun.

Alasan kedua adalah nilai dari sejarah kain tersebut.

Kain tersebut digunakan sebagai kafan Raja Kaisar Qianlong.

Ia merupakan raja paling terkenal dalam sejarah feodal Tiongkok.

Menurut para peneliti, total ada 72 kitab dibordir di kain tersebut.

Yang pasti tulisan itu menggunakan bahasa Tibet dan Sansekerta.

Pada awalnya kain tersebut memang terdiri dari dua jubah.

Yang ukuran besar dikenakan Raja Qianlong, sementara yang lebih kecil dipakai oleh janda permaisuri Cixi selama penguburan.

Menurut sejarah, pada tahun 1928 Sun Dien Anh melakukan perampokan di makam Kaisar Qianlong dan permasuri Cixi.

Ia merampas semua perhiasan seperti emas dan perak.

Namun rupanya ia justru tidak memperhatikan kain kafan sang raja yang kini menjadi barang berharga dan tak ternilai.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved