Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kecewa Ribuan Ikan Mati di Anak Sungai Tapung, Warga Kampar Tuduh Limbah Pabrik Sawit Penyebabnya

Warga Kampar kecewa saat melihat ribuan ikan mati di anak Sungai Tapung, Jumat dan menuduh limbah pabrik sawit di sekitar lokasi itu sebagai penyebab

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Fernando Sihombing
Warga Kampar kecewa saat melihat ribuan ikan mati di anak Sungai Tapung, Jumat (17/9/2021) dan menuduh limbah pabrik sawit di sekitar lokasi itu sebagai penyebabnya. 

DLH Kampar Kirim Tim Cek Ikan Mati Massal di Anak Sungai Tapung, YLBHR: Usut Tuntas!

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kampar, Aliman Makmur mengaku sudah mengirim tim ke Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir, Jumat (17/9/2021). Tim datang ke lokasi ikan mati massal di desa itu.

"Saya tadi sudah perintahkan tim ke sana," ungkap Aliman kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat siang. Ia menyebutkan, tim terdiri dari dua Kepala Bidang berikut staf mereka.

Aliman mengatakan, tim akan mengambil sampel air sungai yang diduga tercemar dan ikan yang mati.

Sampel kemudian dibawa ke laboratorium untuk memastikan kandungan pencemar dalam air dan tubuh ikan yang mati.

Selain itu, kata Aliman, tim juga ditugaskan meredam potensi konflik di tengah-tengah masyatakat akibat kejadian ini.

Ia menyebut, penyelesaian dapat ditempuh melalui dua jalur.

"Dalam kasus ini kita bisa menggunakan undang-undang lingkungan, bisa juga disesaikan secara musyawarah," kata pria bergelar doktor ini.

Aliman mengaku, dari informasi yang diterima DLH, disebutkan bahwa ikan mati diduga karena sungai tercemar.

Sumber pencemar diinformasikan adalah limbah dari pabrik kelapa sawit.

"Informasi yang saya terima, memang ada tanggul kolam limbah pabrik kelapa sawit yang jebol. Tetapi belum dilihat. Itulah nanti yang mau dicek tim," ujar Aliman.

Terpisah, Ketua Yayasan Lingkungan dan Bantuan Hukum Rakyat (YLBHR), Dempos TB mengklaim laporan ke DLH.

"Informasi dari masyarakat langsung kita teruskan ke DLH," katanya.

Dempos mengapresiasi langkah cepat DLH yang langsung mengutus tim ke lokasi.

Sehingga informasi pasti terkait dugaan pencemaran segera dapat diperolah agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat.

"Kita meminta kasus lingkungan ini diusut tuntas," tandas Dempos yang juga tergabung dalam Komisi Penilaian Amdal Kabupaten Kampar ini.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved