Tengah Malam Buta Dikejar Aparat, Pekerja Migran Kaget Saat Kapal Ditabrakkan Tekong ke Hutan Bakau
Delapan pekerja migran, 7 wanita dan seorang pria yang hendak diselundupkan ke Malaysia berhasil digagalkan oleh Satpolairud Barelang pekan lalu.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Satpolairud Polresta Barelang Batam berhasil menyelamatkan delapan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang hendak diselundupkan ke Malaysia melalui perairan Belakangpadang, Kamis (18/11/2021) malam.
Seluruh PMI tersebut dipastikan ilegal karena mereka tidak memiliki dokumen perjalanan apapun saat ditangkap, termasuk paspor.
Dari delapan korban tersebut, tujuh adalah wanita dan seorang pria.
Mereka dijanjikan akan dipekerjakan di restoran dan asisten rumah tangga di negeri seberang.
Dua orang yang hendak bekerja di restoran bahkan sudah membayar sejumlah uang kepada “kaki” agen yang beralamat di Surabaya itu.
Kasat Polairud Polresta Barelang AKP Syaiful Badawi mengatakan, kejahatan perdagangan orang ini terbongkar setelah polisi mendapatkan informasi dari masyarakat.
Polisi kemudian membentuk tim dan melakukan pengintaian.
Setelah melihat kapal boat yang dicurigai, sekitar pukul 20.30 WIB, tim patroli Satpolairud kemudian mengejar kapal itu.
Tekong berinisial RM (18) sempat mencoba kabur, namun terdesak.
Ia pun terpaksa mengandaskan kapal ke hutan bakau di Pulau Buaya setelah ditabrak oleh kapal patroli polisi.
Tim Patroli Polairud Polresta Barelang kemudian membawa semua korban dan pelaku ke Kantor Polairud yang ada di kawasan Batuampar Kota Batam.
Sementara RM yang meloncat setelah kapalnya kandas, menghilang di kegelapan malam.
Namun polisi sudah mendapatkan data tekong tersebut dan kemudian ditangkap di Belakangpadang, keesokan harinya.
Ingin Pulang Kampung Saja
Para PMI yang menjadi korban terdiri atas tujuh wanita dan satu pria.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pekerja-migran-di-atas-perahu-yang-kandas.jpg)