Tengah Malam Buta Dikejar Aparat, Pekerja Migran Kaget Saat Kapal Ditabrakkan Tekong ke Hutan Bakau
Delapan pekerja migran, 7 wanita dan seorang pria yang hendak diselundupkan ke Malaysia berhasil digagalkan oleh Satpolairud Barelang pekan lalu.
Nurhayati mengaku ingin pulang ke rumah dan kapok untuk berangkat lagi ke Malaysia.
"Biarlah saya kerja di kampung saja kalau seperti ini. Saya rindu anak saya," ucapnya sambil menyeka air mata.
Sementara Fatimah, korban lainnya, masih merasakan sakit di bagian kepala setelah membentur akar bakau waktu kapalnya dikandaskan oleh tekong TKI ke darat.
Sambil menunjuk lebam di kepalanya, Fatimah meminta agar segera kembali ke kampung halamannya di Surabaya.
"Saya juga ingin pulang. Ini kepala saya masih sakit karena terbentur kayu malam itu. Saya pikir saya akan mati malam itu," sebutnya.
Para korban mengaku trauma dengan pristiwa malam itu.
Semuanya mengatakan tidak mau lagi diberangkatkan ke Malaysia dengan jalur ilegal seperti ini.
"Ini pelajaran bagi kami. Besok kalau mau kerja ke sana, mending lewat jalur resmi saja," kata seorang korban. (TRIBUNBATAM.id/Koe Setiawan)
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul KISAH Wanita Asal Lombok Jadi Korban Trafficking di Batam : Seperti Mau Mati, Saya Ingat Anak,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pekerja-migran-di-atas-perahu-yang-kandas.jpg)