SINDIKAT Pemalsu Kartu Prakerja: Bobol situs BPJS Ketenagakerjaan & Untung Rp 18 M
polisi menyamar dengan masuk ke grup Telegram sindikat jual beli data. Dari situlah, polisi memperoleh petunjuk soal komplotan tersebut.
Pelaku mengakses data kependudukan dengan cara scraping (mengekstraksi data dari suatu situs) secara acak.
"Data kependudukan ini didapatkan dari website BPJS ketenagakerjaan, bukan dari server utama yang ada di Dukcapil (Kependudukan Catatan Sipil)," ucapnya di Markas Polda Jabar, Senin (6/12/2021).
Dikatakan Arief, polisi masih berkoordinasi dan melakukan pendalaman dengan pihak terkait mengenai data yang diperoleh komplotan tersebut.
Raup Rp 18 miliar
Dari perbuatannya, komplotan ini meraup Rp 18 miliar.
"Para tersangka membuat Kartu Prakerja fiktif dan mendapat keuntungan total Rp 18 miliar," tutur Arief.
Saat polisi menyergap AP, AE, RW, WG, mereka sedang melakukan kegiatan bersifat digital, yakni transaksi hingga mencetak Kartu Prakerja.
"Kami amankan dan lakukan pendalaman, kami temukan bahwa pelaku utama, atau main hacker-nya tak ada di situ, tetapi di satu pulau," terang Arief.
Beberapa hari kemudian, polisi menciduk BY di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Harapan baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda.
"Alhamdulilah dalam waktu tiga hari kami berhasil menangkap dan mengamankan saudara BY yang merupakan pembuat atau pelaku akses ilegal," bebernya.
( Tribunpekanbaru.com / Kompas )
