Sri Lanka Dilanda Krisis, Mengemis ke China Usai Terperangkap Jebakan Utang
Sri Lanka terancam bangkrut setelah mendapatkan utang dari China untuk membangun sejumlah proyek ambisiusnya. Kini negera itu mengemis kepada China
Penulis: Muhammad Ridho | Editor: Guruh Budi Wibowo
Sri Lanka adalah bagian penting dari Inisiatif Sabuk dan Jalan China, sebuah rencana jangka panjang untuk mendanai dan membangun infrastruktur yang menghubungkan China dengan seluruh dunia.
Namun, beberapa negara, termasuk AS, telah menyebut proyek itu sebagai "jebakan utang" untuk negara-negara yang lebih kecil dan lebih miskin.
Beijing selalu menolak tuduhan itu, dan sebagai tanggapan menuduh beberapa orang di Barat mempromosikan narasi ini untuk menodai citranya.
Bulan lalu seorang menteri pemerintah Sri Lanka mengatakan negara itu berencana untuk melunasi utang impor minyak masa lalu dari Iran dengan melunasinya dalam teh.
Ia berencana untuk mengirim teh senilai $5 juta ke Iran setiap bulan untuk melunasi utang $251 juta.
Pada bulan September, Sri Lanka mengumumkan keadaan darurat ekonomi , setelah penurunan tajam nilai mata uangnya, rupee, menyebabkan lonjakan harga pangan.
Pihak berwenang mengatakan mereka akan mengendalikan pasokan bahan makanan pokok, termasuk beras dan gula, dan menetapkan harga dalam upaya mengendalikan kenaikan inflasi.(Tribunpekanbaru.com).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/warga-sri-lanka-mengantre-untuk-mendapatkan-sembako-murah.jpg)