NATO Mulai Ketakutan Perang, Sebut Rusia Sudah Bangun Jembatan ke Ukraina, 'Ini Bukan Lelucon'
Jadi juga perang? NATO sampai sebut kalau Rusia sudah bangun jembatan yang mengarah ke Ukraina. Ini bukan lelucon kata NATO
Penulis: Budi Rahmat | Editor: Budi Rahmat
TRIBUNPEKANBARU.COM- Begitu kalang kabutnya negara lain oleh Rusia yang disebut-sebut akan menyerang Ukraina.
Meski pada kenyataannya mereka tidak pernah melakukan serangan ke ukraina sejak tuduhan yang dilontarkan Intelijen Amerika Serikat.
Pada kabar yang disampaikan CIA AS bahwa Rusia akan menyerang Ukraina pada tanggal 16 Februari 2022.
Baca juga: Selain Kabar Hoaks Perang Rusia-Ukraina, Inilah Info Intelijen AS yang Gagal Total dan Sangat Fatal
Kenyataannya, informasi tersebut sama sekali tidak terbukti. Padahal akibat info Intelijen AS itu sudah membuat banyak negara begitu ketakutan.
Nah, Rusia belum melakukan banyak hal terkait ketegangan yang terjadi di wilayah perbatasan.
Namun, negara lain yang menjadi sekutu Ukraina sudah dibikin begitu kalang kabut
Termasuk Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace. Ia mengatakan pada hari Kamis bahwa NATO akan terus memperkuat sayap timurnya untuk melawan ancaman Rusia, dan tuduhan berulang bahwa Kremlin sedang membangun kekuatan di sekitar Ukraina.
"Kami sangat serius tentang bagaimana kami akan menghadapi ancaman yang saat ini diajukan ke Ukraina dan berpotensi terhadap keamanan kami," kata Wallace.
Dia berbicara menjelang pembicaraan di Brussel antara menteri pertahanan NATO dan rekan-rekan mereka dari Ukraina dan Georgia.
"Ini bukan lelucon atau masalah ringan. Ini adalah tantangan nyata bagi stabilitas Eropa," tambah Wallace.
“Salah satu cara kami dapat memastikan tidak ada tumpahan atau eskalasi adalah dengan memberikan ketahanan kepada mitra kami di NATO dan itulah yang kami semua lakukan.”
Baca juga: Perang Ukraina-Rusia Batal Pecah, Amerika Terus Bantu Nato, Kini Kirim F-35A Lightning II ke Jerman
Baca juga: NATO Berulah, Ganggu Kapal Selam Rusia, Lakukan Serangan Elektronik saat Latihan di Perairan Rusia
Aliansi militer Barat pada hari Rabu meminta komandan militernya untuk menyusun rencana untuk mengirim lebih banyak pasukan ke anggota timurnya, di tengah kekhawatiran terus-menerus tentang potensi invasi Rusia ke Ukraina.
Wallace mengulangi tuduhan bahwa Moskow terus membangun pengerahan militer di perbatasan tetangganya meskipun mengumumkan penarikan beberapa pasukan.
“Saya pikir kami telah melihat kebalikan dari beberapa pernyataan. Kami telah melihat peningkatan pasukan selama 48 jam terakhir – hingga 7.000.
"Kami telah melihat sebuah jembatan dibangun dari Belarus, ke Ukraina atau dekat Ukraina," katanya.
