Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Putin Menggila, Tak Ada Ampun Lagi Buat Ukraina, Rusia Sasar Wilayah Ini Untuk Dihancurkan

Saat ini secara mengejutkan kondisi Rusia dan Ukraina dalam titik yang panas, kondisi terkini Rusia serbu wilayah Ukraina timur

Anatolii STEPANOV / AFP
Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di sepanjang jalur pada posisi mereka di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia, dekat desa Novognativka, wilayah Donetsk pada 21 Februari 2022. 

Setelah Kyiv dan Moskow saling tuduh atas penembakan baru di dekat perbatasan, Prancis dan Jerman mendesak semua atau sebagian warganya di Ukraina untuk pergi.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pasukan Rusia mulai "mengurai dan bergerak lebih dekat" ke perbatasan.

"Kami berharap dia (Putin) mundur dari ambang konflik," kata Austin pada konferensi pers di Lithuania, mengatakan invasi ke Ukraina tidak dapat dihindari.

Sementara, pada konferensi keamanan di Munich, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan arsitektur keamanan global "hampir rusak".

Dia mendesak anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Jerman dan Turki untuk bertemu guna menyusun jaminan keamanan baru bagi negaranya.

"Aturan yang disepakati dunia beberapa dekade lalu tidak lagi berfungsi," kata Zelenskiy.

Sejak tanggal 20 Februari 2022 disebut-sebut menjadi tanggal genting bagi Rusia dan Ukraina. Sebab, Rusia disebut-sebut bakal menyerang Ukraina setelah tanggal 20 Februari.

“Setelah 20 Februari selalu merupakan kerangka waktu yang lebih penting,” kata Michael Kofman, ahli militer Rusia di think tank CNA.

WNI Diberikan Peta Menuju Bunker

Dikutip dari BBC News Indonesia, Benni Sitanggang, seorang warga negara Indonesia (WNI) yang telah tinggal di Ukraina selama lebih dari lima tahun itu, mengatakan pemerintah daerah tempatnya tinggal sudah menyiapkan berbagai kemungkinan bila sampai penyerbuan terjadi.

"Warga tidak terlalu panik, tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Namun bila terjadi hal tak diinginkan, seperti pengeboman ,semoga tidak terjadi, kita dikasih peta untuk tempat persembunyian, bunker-bunker untuk keamanan."

"Kita sudah dikasih peta, masyarakat tahu ke mana perginya bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan," kata Benni Sitanggang kepada BBC News Indonesia.

Benni Sitanggang juga mengatakan pemerintah setempat juga meminta warga terus mengikuti berita dan mendengar seruan pemerintah apa yang harus dilakukan.

Benni Sitanggang yang tinggal di Ternobil, sekitar lima jam berkendara dari Kiev, mengatakan kekhawatiran tertangkap namun mereka semua tetap waspada.

Ia juga mengatakan seruan dari KBRI meminta WNI tenang dan diberikan penyuluhan untuk persiapan, termasuk "mempersiapkan dokumen dalam tas, pakaian seperlunya" untuk berjaga-jaga.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved