Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Eks Wakil Panglima Tertinggi Sekutu Eropa: Serang Wilayah NATO, Libatkan Inggris Dalam Konflik!

Tak main-main. Jika serang wilayah NATO, maka sama saja libatkan Inggris ke dalam konflik. Ini akan menjadi hal yang mengerikan

Editor: Budi Rahmat
Daniel LEAL / AFP
Seorang prajurit Ukraina mengendarai kendaraan militer melewati alun-alun Kemerdekaan di pusat Kyiv pada 24 Februari 2022. Sirene serangan udara terdengar di pusat kota Kyiv hari ini ketika kota-kota di seluruh Ukraina terkena apa yang dikatakan pejabat Ukraina sebagai serangan rudal dan artileri Rusia. Presiden Rusia mengumumkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2022, dengan ledakan terdengar segera setelah di seluruh negeri dan menteri luar negerinya memperingatkan "invasi skala penuh" sedang berlangsung. 

Dubes Ukraina Sergiy Kyslytsya memohon kepada Dewan Keamanan PBB yang diketuai oleh Rusia, untuk melakukan apapun yang memungkinkan guna menghentikan perang Rusia Ukraina.

Baca juga: Joe Biden Kalang Kabut, Saham AS Merosot Gara-gara Ketegangan Rusia-Ukraina, Ajak NATO Bertemu

Baca juga: Padahal Ukraina Punya Deretan 3000 Senjata Nuklir, Tapi Tak Bisa Dipakai Serang Rusia, Ini Sebabnya

"Adalah tanggung jawab badan-badan ini untuk menghentikan perang," kata Kyslytsya pada rapat DK PBB yang beranggotakan 15 orang.

Rapat dimulai tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina.

Kyslytsya juga mendesak Duta Besar PBB Vassily Nebenzia dari Rusia, yang saat ini menjabat sebagai presiden bergilir DK PBB, untuk meminta Putin, meminta (Menteri Luar Negeri Sergey) Lavrov agar menghentikan agresi.

Kyslytsya lalu menyuruh Nebenzia, "Lepaskan jabatanmu sebagai ketua."

"Tidak ada api penyucian bagi penjahat perang. Mereka langsung masuk neraka, duta besar."

Dalam serangkaian pertikaian panas, Nebenzia kemudian mengatakan Rusia hanya melakukan operasi militer khusus.

"Ini tidak disebut perang," katanya kepada Kyslytsya.

Nebenzia kemudian menambahkan, "Saya ingin mengatakan sebagai kesimpulan bahwa kami tidak agresif terhadap rakyat Ukraina, tetapi terhadap junta yang berkuasa di Kiev."

Setelah pertemuan itu, Kyslytsya menggambarkan komentar Nebenzia bahwa serangan Rusia bukanlah kegilaan perang.

"Anda ingin saya membedah semantik gila yang presidennya melanggar piagam, yang presidennya menyatakan perang, dan dia bermain-main dengan kata-kata," kata Kyslytsya dalam menanggapi pertanyaan wartawan.

"Dan Anda meminta saya untuk menafsirkan. Ini gila. Ini gila."(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved