Migor Tetap Langka Harga Menggila
Emak-emak di Riau Curhat ke Anggota Dewan Soal Mahalnya Minyak Goreng, Apa Tanggapan Wakil Rakyat?
Emak-emak sudah banyak mengirimkan pesan lewat WhatsApp ke anggota DPRD Riau mempertanyakan soal harga minyak goreng yang melambung
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan baru Kementerian Perdagangan (Kemendag), dengan telah mencabut subsidi harga eceran tertinggi (HET) minyak kemasan sederhana dan premium.
Sesuai dengan Surat Edaran Mendag Nomor 09 Tahun 2022, yang mulai berlaku tanggal 16 Maret 2022 lalu.
Dengan demikian harga minyak goreng kembali melejit di pasaran terutama di swalayan dan supermarket, tentunya kondisi ini langsung dikeluhkan ibu-ibu di Riau.
Para ibu-ibu atau emak-emak ini sudah banyak mengirimkan pesan lewat WhatsApp ke anggota DPRD Riau mempertanyakan soal harga minyak goreng tersebut.
Satu di antara anggota DPRD Riau yang menerima pesan dari emak-emak ini adalah Ketua Fraksi PKS DPRD Riau, Markarius Anwar, ia menerima banyak pesan dari emak-emak di Riau.
Sebagai wakil rakyat, Markarius mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah yang mengembalikan harga minyak goreng sesuai harga pasaran dan menghentikan subsidi.
Dikatakan pria yang akrab disapa Eka ini, sebelumnya harga minyak ditetapkan oleh pemerintah Rp 14 ribu, namun subsidi itu tidak berlaku lagi sehingga harga minyak goreng kembali naik.
"Saya dapat pesan WA dari emak-emak bahwa harga minyak sudah di atas Rp 20 ribu, padahal kemarin sempat HET-nya di Rp 14 ribu, sebelumnya," ujar Markarius.
Kembali naiknya harga minyak goreng ini, menurut Eka, sangat menyengsarakan masyarakat, sebab saat ini pandemi Covid-19 belum usai, ekonomi belum pulih sepenuhnya, ditambah pula dengan kenaikan harga bahan pokok.
"Kita berharap dalam kondisi ini tidak terjadi monopoli. Pemprov Riau harus terdepan dalam menyikapi ini agar tidak ada keresahan apalagi keributan,"jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau, M Taufiq OH, mengatakan pihaknya telah menerima SE dari Kemendag.
SE tersebut kemudian disampaikan ke kabupaten kota. SE tersebut berisi tentang relaksasi penerapan harga minyak goreng sawit kemasan sederhana dan kemasan premium.
Saat ini keluhan warga selain harga yang sudah kembali mahal, memang di beberapa wilayah juga terjadi kelangkaan.
Namun di Pekanbaru stok sudah keluar namun dengan harga baru, ukuran 2 liter dijual di kisaran Rp47 ribu.
( Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution )