Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hepatitis Akut Masuk Indonesia, Diduga Bayi 10 Bulan Terinfeksi di Jawa Timur, Kini Dirawat Intensif

Hepatitis Akut dikabarkan sudah masuk ke Indonesia, menginfeksi seorang bayi berusia 10 bulan.

Editor: Ilham Yafiz
Gambar oleh esudroff dari Pixabay
ilustrasi bayi 

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan secara resmi Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (penyebabnya) pada tanggal 15 April 2022, jumlah laporan dari berbagai negara juga terus bertambah.

Di dunia, jumlah kasus hepatitis akut mencapai 169 kasus, tujuh belas anak atau sekitar 10 persen di antaranya memerlukan transplantasi hati dan 1 kasus dilaporkan meninggal.

Di Indonesia kewaspadaan meningkat, setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Sedangkan berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Jawa Timur, minggu I – minggu 17 Tahun 2022 (per 4 Mei 2022), telah ditemukan 114 kasus di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur. Bahkan, di minggu ke-14 hingga minggu ke-17 jumlahnya cenderung mengalami kenaikan. 

Sebagai catatan, data SKDR tersebut adalah kasus suspect hepatitis akut yang dilaporkan dengan usia secara umum (tidak spesifik ≤ 16 tahun).

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim), Dr dr Erwin Astha Triyono SpPD KPTI mengimbau kepada seluruh masyarakat Jatim, khususnya kepada anak-anak dan orang tua untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan secara disiplin.

"Untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di Jawa Timur, kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati namun tetap tenang,"ujarnya beberapa waktu lalu.

Walau demikian, pernyataan itu diralat kembali oleh dr Erwin Astha Triyono.

"114 kasus yang ditemukan di 18 kabupaten/ kota berdasar data SKDR Jatim yang diterima per 4 Mei 2022 itu bukan hepatitis akut, namun penyakit sindrom jaundice akut atau penyakit kuning akut," kata Erwin melalui keterangan melalui virtual, Jumat (6/5/2022).

Erwin menjelaskan, SKDR merupakan aplikasi untuk menindaklanjuti temuan suatu penyakit lebih awal.

"SKDR itu pada prinsipnya aplikasi yang menerima data dari semua layanan kesehatan. Saat ini ada temuan terkait penyakit sindrom jaundice akut atau penyakit kuning akut. Jadi ini kewaspadaan terkait penyakit kuning," katanya.

Setelah ada laporan dari SKDR, kata Erwin, selanjutnya tim Dinkes Jatim melakukan verifikasi terkait kebenaran penyakit kuning tersebut.

Kemudian tim akan mencari penyebannya, apakah dari infeksi atau noninfeksi.

"Selanjutnya apakah ini terkait hepatitis akut yang belum ketahui etologinya atau tidak, ternyata sampai dengan Bulan Mei 2022 temuan ini tidak masuk kelompok hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya," ujarnya.

( Tribunpekanbaru.com )

SUMBER:  https://surabaya.tribunnews.com/2022/05/06/update-bayi-10-bulan-dirawat-di-rsud-dr-soetomo-diduga-hepatitis-akut-misterius?page=all.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Adrianus Adhi

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved