Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tak Main-main, 1 Tembakan Meriam Howitzer Bantuan Senjata ke Ukraina Harganya Rp 1,4 Miliar

Alih-alih untuk bertahan, semakin ke sini perbantuan senjata dari barat bisa digunakan untuk balik menyerang Rusia.

Editor: Muhammad Ridho
Menahem Kahana / AFP
Meriam Howitzer sejenis yang dipakai Israel inilah yang dikirim ke Ukraina 

Pakar tersebut menyatakan barat telah beralih dari memasok apa yang disebut senjata pertahanan menjadi senjata yang jelas dirancang untuk menyerang.

Bahkan negara paling pasifis di Eropa, Jerman, sekarang mengirimkan sistem pertahanan udara Gepard dan howitzer self-propelled PzH 2000. .

“Prancis mengirimkan meriam Caesar 155 mm baru mereka dan Amerika mengirim howitzer berbobot 60 ton M777. Senjata AS ini sangat mahal, dan amunisinya juga sangat mahal,” kata Xavier.

“Peluru peluru jarak jauh 70 km (44 mil) dari M777 berharga 100.000 US$ per tembakan! Selain itu, tembakan ini harus dipandu drone dan tentara Ukraina kehilangan drone yang jatuh seperti lalat," lanjut Moreau.

Jika dirupiahkan kurs Rp 14.000 per 1 dolar AS, maka perkiraan total biaya sekali penembakan mencapai Rp 1,4 miliar.

Ia mencatat agar sistem senjata benar-benar efektif, mereka harus dioperasikan tentara NATO, tetapi ini seperti memutar situasi ke arah perang nuklir.

Dia menekankan Rusia telah memperingatkan NATO berkali-kali tentang bahaya eskalasi dan perang bersama, memperingatkan bahwa "kita memasuki zona bahaya."

“Ada perbedaan besar antara AS dan Inggris Raya yang ingin menghancurkan ekonomi dan kekuatan Rusia di satu sisi, dan Eropa di sisi lain, yang tidak tertarik pada tujuan ekstrem seperti itu,” katanya.

“Eropa pada akhirnya harus membangun kembali hubungan dengan tetangga Rusia mereka daripada terus meningkatkan konflik," jelas Moreau.

Menurut pakar ini, memperpanjang permusuhan di Ukraina tidak masuk akal karena secara dramatis memiskinkan negara di masa depan.

Ia berpikir barat telah meremehkan bobot ekonomi Rusia di dunia dan Eropa jauh lebih menderita daripada Rusia dari sanksi yang mereka berikan ke Moskow.

“Seolah-olah AS dan NATO ingin berjuang sampai titik darah penghabisan Ukraina. Tetapi senjata berat yang dikirim oleh anggota NATO tidak akan membantu mengakhiri operasi militer,” kata Xavier mengingatkan.

“Itu hanya akan mencapai sebagian besar teater operasi di timur dan selatan. Ukraina dan hanya bisa memperpanjang penderitaan," pungkas Moreau. 

( Tribunpekanbaru.com )

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved