Perang Rusia vs Ukraina
Gawat, Tak Ada Serangan Langsung dari Ukraina, Wilayah Rusia Kok Bergolak, Muncul Dugaan Ini
Apa yang terjadi? Tiba-tiba saja wilayah Rusia bergolak. Padahal UKraina tak berani melakukan serangan langsung. Siapa dibelakangnya
TRIBUNPEKANBARU.COM- Wilayah perbatasan Ukraina-Rusia mulai bergolak. Rusia dibikin heran ddengan apanyang terjadi diwilayahnya itu.
Sedangna terus konsentrasi melakukan serangkaian serangan ke wilayah Ukraina, tiba-tiba saja wilayah mereka yang berada di perbatasan dengan Ukraina dalam kondisi yang memprihatinkan.
Korban jiwa berjatuhan di wilayah tersebut. Kebakaran telah terjadi dengan bganyaknya orang yang tewas dalam insiden itu.
Baca juga: Kanada Janjikan Ukraina Senjata Baru yang Mampu Membunuh Semua Tentara Rusia
Pihak Rusia kini dibkin tak habis pikir. Apa yang telah terjadi. Sebab, Ukraina tidak akan berani melakukan serangan langusng ke wilayah meereka.
Maka banyak spekulasi yang bermunculan terkiat dengan kebakaran yang terjadi
Ya, telah terjadi rentetan insiden kebakaran terjadi di wilayah Rusia, yang berdekatan dengan Ukraina beberapa minggu terakhir, memunculkan pertanyaan apakah Ukraina atau pendukung mereka melakukan kampanye sabotase di dalam Rusia?
Setidaknya 17 orang dilaporkan tewas dalam kebakaran mematikan dua minggu lalu di sebuah lembaga penelitian kedirgantaraan (Central Research Institute of the Aerospace Defense Forces) di Tver, barat laut Moskwa.
Seminggu kemudian, kebakaran lain terjadi di sebuah pabrik amunisi di Perm, lebih dari 1.100 kilometer (680 mil) ke timur. Api selanjutnya juga melalap dua depot minyak terpisah di Bryansk, dekat Belarus.
Apakah ini kebetulan atau tanda bahwa Ukraina mulai membalas Moskwa karena menyerang negara mereka?
AFP mewartakan pada Minggu (8/5/2022) bahwa sejak kebakaran yang menewaskan belasan orang di Tver pada 21 April, media sosial ramai melaporkan setiap kebakaran di suatu tempat di Rusia.
Baca juga: Rusia Bongkar Cara Inggris Bantu Ukraina: Gencarkan Propaganda Informasi
Baca juga: China Punya Rencana Terselebung Bila Rusia Berhasil Taklukan Ukraina, Taiwan Wajib Waspada
Unggahan terutama mengungkap adanya insiden di lokasi sensitif, sehingga memunculkan kekhawatiran bahwa itu merupakan tanda bahwa “Negara Beruang Putih” sedang diserang secara rahasia.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas insiden-insiden itu, tetapi analis mengatakan setidaknya beberapa insiden, terutama di Bryansk, menunjukkan kemungkinan upaya Kyiv untuk membuat penyerbu mereka merasakan panasnya perang.
Dalam sebuah unggahan di Telegram, Mykhaylo Podolyak, penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menyebut kebakaran itu sebagai "intervensi ilahi."
"Depot bahan bakar besar terbakar secara berkala... untuk alasan yang berbeda," tulisnya.
"Karma adalah hal yang kejam."
Di negara besar seperti Rusia, kebakaran di pabrik atau bangunan terpencil biasanya tidak terlalu mengejutkan.
Baca juga: AS bikin Perayaan Kemerdekaan Rusia jadi Tak Nyaman, Umumkan Tambah Pasokan Senjata bagi Ukraina
Baca juga: Perdana Menteri Kanada Mendadak ke Ukraina, Terkejut Melihat Kota Hancur Digempur Pasukan Rusia
Tetapi sejak serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, lebih dari selusin kebakaran yang dicatat oleh orang-orang yang mendokumentasikan perang, telah menarik perhatian besar di media sosial, di tengah kekhawatiran ada kampanye teror pembakaran oleh Ukraina.
Bahkan kebakaran akhir bulan lalu di timur jauh Rusia -- di pangkalan udara utara Vladivostok dan di pabrik batu bara di Sakhalin -- menimbulkan kecurigaan.
Pada Rabu (4/5/2022), kebakaran besar juga melanda sebuah pabrik bahan kimia di Dzerzhinsk, timur Moskwa.
"Para penyabotase di Rusia menentang Putin melanjutkan pekerjaan heroik," kata Igor Sushko, seorang pebalab Ukraina yang secara teratur mengunggah foto dan video di Twitter, tentang dugaan tindakan sabotase di dalam Rusia.
Tetapi dia tetapi tidak memberikan bukti bahwa insiden-insiden itu disengaja.
Penasihat Zelensky lainnya, Oleksiy Arestovych, sama-sama memberikan keterangan yang ambigu kepada The New York Times. Dia hanya memberi catatan bahwa Israel pun tidak pernah mengakui serangan dan pembunuhan terselubungnya.
"Kami tidak mengkonfirmasi, dan kami tidak menyangkal," katanya.
Baca juga: Negara-negara NATO Bisa Dihancurkan Rusia dalam 30 Menit Jika Perang Nuklir Terjadi Kata Rogozin
Baca juga: Takut Dituduh Bantu Ukraina Ledakan Kapal Induk Rusia, Pentagon: Kami Tak Terlibat
Apa yang Terjadi
Analis perang meyakini bahwa kebakaran di Bryansk, yang menghantam fasilitas pengiriman minyak ke Eropa, disengaja dan terkait dengan perang.
Analis anonim di balik "Ukraine Weapons Tracker" (akun Twitter yang mengunggah peristiwa terperinci dengan video pendukung serangan oleh kedua belah pihak), mengatakan mereka menerima informasi yang "dapat dipercaya" bahwa kebakaran di Bryansk adalah akibat dari serangan drone Bayraktar Ukraina.
"Jika akurat, maka cerita ini kembali menunjukkan kemampuan pasukan Ukraina untuk melakukan serangan di wilayah Rusia menggunakan aset jarak jauh," tulis mereka sebagaimana dilansir AFP.
“Saya pikir itu mungkin serangan Ukraina, tetapi kami tidak dapat memastikannya,” Rob Lee, analis perang lainnya, mengatakan kepada The Guardian.
Selain itu, ada sejumlah penembakan yang dilakukan oleh helikopter dan pesawat tak berawak, dan tindakan nyata sabotase terhadap infrastruktur di Kursk dan Belgorod Oblast di perbatasan Ukraina, dekat dengan pertempuran.
Gubernur Belgorod dan Kursk sama-sama menyalahkan kebakaran dan penghancuran infrastruktur seperti jembatan kereta api pada penyabotase dan penyerang dari Ukraina.
Menyoal serangan 1 April di depot bahan bakar Belgorod, Gubernur Vyacheslav Gladkov mengatakan di saluran Telegramnya, bahwa itu hasil dari "serangan udara dari dua helikopter angkatan bersenjata Ukraina, yang memasuki wilayah Rusia pada ketinggian rendah."
Baca juga: Takut Dituduh Bantu Ukraina Ledakan Kapal Induk Rusia, Pentagon: Kami Tak Terlibat
Baca juga: Bank-bank Eropa Rugi Miliaran Euro, Rasakan Konsekuensi Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia
"Tidak ada yang mengkonfirmasi sabotase Ukraina, kecuali fakta bahwa banyak kebakaran tampaknya mengenai sasaran strategis/militer," kata Phillips O'Brien, profesor studi strategis di Universitas St Andrews, Skotlandia.
Serangan semacam itu "tentu saja tampaknya menjadi bagian dari strategi mereka," katanya.
Para pejabat Pentagon mengatakan bahwa pasukan Rusia di Ukraina tertatih-tatih oleh rantai pasokan yang lemah, dan serangan terhadap infrastruktur mereka akan semakin mempengaruhi upaya perang mereka.
Tetapi para pejabat AS tidak mau mengomentari apakah, lebih jauh di dalam Rusia, ada kampanye sabotase aktif yang mengenai target yang tidak terkait langsung dengan invasi.(*)
(Tibunpekanbaru.com)
