Awalnya Minta Pijit, Ehh Ujung-ujungnya Malah Cabuli 3 Santriwati, Rumah Kiai Diamuk Massa
Aksi pencabulan santriwati di Pesantren Lumajang oleh Kiai bikin warga geram, Rumanya Diamuk Massa
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kaca jendela rumah seorang pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pecah dilempari batu oleh massa setelah viral kasus dugaan pencabulan pada 3 santriwati.
Aksi massa itu awalnya dipicu informasi ada dugaan pencabulan yang dilakukan pengasuh ponpes di kawasan Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang.
Informasi tersebut semakin liar setelah seorang santriwati melaporkan dugaan pencabulan yang dilakukan pengasuh ponpesnya ke Kepala Desa Curah Petung.
Adapun modus yang dilakukan oleh pengasuh ponpes itu adalah minta pijat.
Namun, ternyata pijat saja tidak cukup. Sang pengasuh minta hal yang lain.
Informasi ini langsung menyebar hingga viral di sekitar desa tersebut.
Warga yang geram langsung menggeruduk ponpes tersebut.
Mereka ada yang melempari rumah FN dengan batu.
Amukan massa ini mengakibatkan jendela kaca rumah FN pecah.
Banyaknya jumlah massa yang datang, hal ini membuat seluruh penghuni ponpes ketakutan.
Tapi juga gara-gara ini, dua orang santriwati lain berani ikut buka suara.
Mereka mengaku juga pernah menjadi korban.
Terduga pelaku ditangkap
Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Dermawan mengatakan, saat ini terduga pelaku sudah ditangkap.
Tersangka saat ini diperiksa secara intensif oleh tim unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-pijat-kaki-dan-seluruh-badan.jpg)