Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pelalawan

Preman Kampung Garang Peras Mandor Sawit Rp10 Juta di Pelalawan, Mengkeret saat Digiring ke Sel

Preman kampung garang peras mandor sawit Rp 10 juta di Pelalawan. Ciut nyali diringkus polisi, mengkeret saat digiring ke sel

Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Barang bukti uang sisa pemerasan yang diperoleh polisi dari preman kampung di Pelalawan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Preman kampung garang peras mandor sawit Rp 10 juta di Pelalawan. Ciut nyali diringkus polisi, mengkeret saat digiring ke sel.

Tim gabungan Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Pelalawan dan Polsek Teluk Meranti mengamankan tiga orang pria yang terlibat dalam kasus pemerasan terhadap pekerja perkebunan kelapa sawit pada Kamis (26/5/2022).

Ketiga pria itu berinisial DD, SY, dan SL yang merupakan warga Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti.

Ketiga lelaki ini dikenal sebagai preman kampung di Jalan Lintas Bono (Jalisbon) Teluk Meranti yang biasa berbuat onar.

Namun kali ini para preman terebut tidak bisa berkutik lagi dan berhasil ditangkap polisi.

Atas kasus pemerasan yang dilakukan terhadap pekerja kebun sawit dan meminta sejumlah uang dengan dalih keamanan.

"Korban memberikan uang Rp 10 juta kepada para tersangka setelah diancam dengan dalih uang keamanan,"tutur Kapolres Pelalawan, AKBP Guntur Muhammad Tariq SIK melalui Kasubag Humas AKP Edy Harianto kepada tribunpekanbaru.com, Minggu (28/5/2022).

"Hingga akhirnya di laporkan ke Polsek Teluk Meranti," imbuhnya.

Tindak pidana pemerasan ini berawal ketika korban berinisial JU yang merupakan pekerja perkebunan kelapa sawit sedang berada di rumahnya di Jalisbon Kelurahan Teluk Meranti Kecamatan Teluk Meranti pada Sabtu (21/5/2022) siang lalu.

Tiba-tiba pelaku DD, SY, dan SL mendatangi korban yang berkerja sebagai mandor kebun di rumahnya untuk meminta uang keamanan.

Namun pelapor menjawab akan menyampaikan terlebih dahulu ke pihak tempatnya bekerja terkait permintaan sejumlah uang tersebut.

Pada sorenya sekitar jam 18.00 wib, ketiga preman kampung itu kembali datang dan meminta uang keamanan ke rumah korban.

Kemudian korban menyampaikan yang tersebut akan diberikan besok.

Di sinilah terjadi pengancaman oleh pelaku ke korban, jika ingin ia dan keluarganya selamat harus menyiapkan uang Rp 10 juta.

"Karena ketakutan, korban meminjam uang dari orang lain sebanyak Rp 10 juta. Kemudian memberikan uangnya langsung ke pelaku di tengah jalan," beber Edy Harianto.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved